Dalam kesempatan ini akan dilanjutkan materi tentang program linear.
Dalam kesempatan ini akan dibahas sampai tuntas tentang permasalahan-permassalahan program linear.
Adapun yang akan dibahas di sini antara lain tentang menentukan nilai optimum (maksimum dan minimum) daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear dua variabel, Memodelkan sistem pertiddaksamaan linear dua variabel dari permasalahan sehari-hari, dan menentukan penyelesaiaannya.
A. Menentukan Nilai Optimum Fungsi Objektif dari Daerah Penyelesaian SPtLDV
Dalam menentukan nilai optimum dari fungsi objektif, biasanya beberapa hal yang diketahui dalan soal adalah berupa grafik penyelesaian atau bentuk/model sistem pertidaksamaan linear dua variabelnya. Kita disuruh menentukan nilai optimum dari fungsi objektif yang diketahui.
Perhatikan contoh berikut.
Contoh 1.
Perhatikan grafik dan daerah penyelesaian dari SPLDV berikut.
Jadi,
nilai maksimumnya adalah 30.
B. Menentukan atau Membuat Model Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dari Permasalahan Sehari-hari (Kontekstual)
Berikut ini akan kami berikan cara membuat model matematika (dalam bentuk SPLDV) dari permasalahan sehari-hari. Dalam hal ini yang menjadi kunci dalam pemodelan adalah pemisalan variabel-variabel dalam bentuk x dan y, kata-kata ketidaksamaan seperti " paling banyak", "tidak lebih", "sekurang-kurangnya" atau paling sedikit. Kata-kata tersebut dapat disimbolkan dengan tanda ketidaksamaan.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut,
Contoh 3
Dalam kesempatan ini akan dibahas sampai tuntas tentang permasalahan-permassalahan program linear.
Adapun yang akan dibahas di sini antara lain tentang menentukan nilai optimum (maksimum dan minimum) daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear dua variabel, Memodelkan sistem pertiddaksamaan linear dua variabel dari permasalahan sehari-hari, dan menentukan penyelesaiaannya.
A. Menentukan Nilai Optimum Fungsi Objektif dari Daerah Penyelesaian SPtLDV
Dalam menentukan nilai optimum dari fungsi objektif, biasanya beberapa hal yang diketahui dalan soal adalah berupa grafik penyelesaian atau bentuk/model sistem pertidaksamaan linear dua variabelnya. Kita disuruh menentukan nilai optimum dari fungsi objektif yang diketahui.
Perhatikan contoh berikut.
Contoh 1.
Perhatikan grafik dan daerah penyelesaian dari SPLDV berikut.
Tentuan nilai maksimum Z = 2x + 5y dari daerah penyelesaian (daerah yang diarsir) pada gambar di
atas.
Jawaban:
Berdasarkan gambar di atas diperoleh sistem pertidaksamaan
berikut.
3x +
2y ≤ 24 . . . (1)
x +
2y ≤ 12 . . . (2)
x ≥ 0, y ≥ 0
Menentukan koordinat titik B (titik potong kedua grafik).
3x + 2y =
24
x + 2y =
12
----------- -
2x =
12
x =
6
Substitusikan x = 6 ke dalam persamaan (2).
x +
2y = 12 maka 6 + 2y = 12
2y = 6
y = 3
Jadi, koordinat titik B(6, 3).
Uji titik pojok
Titik Pojok
|
f(x, y) = 2x + 5y
|
A(0, 6)
B(6,
3)
C(8,
0)
|
2 ·
0 + 5 · 6 = 30
2 ·
6 + 5 · 3 = 27
2 · 8 + 5
· 0 = 16
|
Contoh 2.
Tentukan nilai maksimum dari fungsi
objektif F = 3x + 4y dari daerah yang memenuhi sistem pertidaksamaan 4x + 3y ≤ 36
dan x + y ≤ 10, x ≥ 0, y ≥ 0.
Jawaban:
Daerah yang memenuhi sistem pertidaksamaan 4x + 3y ≤ 36
dan x + y ≤ 10, x ≥ 0, y ≥ 0 dapat digambarkan sepertidi bawah ini.
Selanjutnya, menentukan koordinat titik potong kedua garis pada grafik.
Misalkan titik potong kedua garis adalah titik B.
Dengan cara eliminasi y dari kedua persamaan garis diperoleh pengerjaan berikut.
4x + 3y = 36
3x + 3y = 30 __
--------------
x = 6
Substitusikan x = 6 ke persamaan x + y = 10, sehingga 6 + y = 10, diperoleh y = 4.
Jadi, koordinat titik B(6, 4).
Untuk menentukan nillai maksimum dari fungsi objektif, kita gunakan Uji
titik pojok terhadap fungsi objektif f(x, y) = 3x + 4y
Titik
Pojok
|
F(x, y) =
3x + 4y
|
A(10, 0)
B(6, 4)
C(0, 9)
|
3 ·10 + 4 · 0 = 30
3 · 6 + 4 · 4 = 34
3 · 0 + 4 · 9 = 36 (maksimum)
|
Jadi, nilai maksimumnya adalah 36.
B. Menentukan atau Membuat Model Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dari Permasalahan Sehari-hari (Kontekstual)
Berikut ini akan kami berikan cara membuat model matematika (dalam bentuk SPLDV) dari permasalahan sehari-hari. Dalam hal ini yang menjadi kunci dalam pemodelan adalah pemisalan variabel-variabel dalam bentuk x dan y, kata-kata ketidaksamaan seperti " paling banyak", "tidak lebih", "sekurang-kurangnya" atau paling sedikit. Kata-kata tersebut dapat disimbolkan dengan tanda ketidaksamaan.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut,
Contoh 3
Seorang pengusaha kue akan
memproduksi kue donat dengan biaya Rp1.250,00 per buah dan kue brownies dengan
harga Rp1.500,00 per buah. Pengusaha roti tersebut mempunyai modal
Rp1.500.000,00 dan mampu memproduksi 1.150 kue setiap harinya. Jika x
menyatakan banyak kue donat dan y menyatakan banyak kue brownis, tentukan model
matematika yang tepat dari permasalahan di atas.
Jawaban:
Misalkan x = banyak kue
y = banyak kue brownis
Menentukan model matematika
(i) Dilihat dari modal dan biaya produksi (maksimal Rp1.500.000,-)
1.250x + 1.500y ≤ 1.500.000
5x + 6y ≤ 6.000
(ii) Dilihat dari kemampuan produksi (banyak roti), minimal 1.250 roti
x + y ≥ 1.150
(iii) x ≥ 0
(iv) y ≥ 0
Jadi, model sistem pertidaksamaannya adalah 5x + 6y ≤ 6.000, x + y ≥ 1.150, x ≥ 0, y ≥ 0.
Contoh 4
Sebuah rumah sakit memerlukan paling sedikit 15.000 unit kalori dan 12.000 unit protein setiap harinya. Setiap 1 kg daging sapi mengandung 500 unit kalori dan 300 unit protein. Sedangkan setiap 1 kg ikan segar mengandung 500 unit kalori dan 400 unit protein. Jika x menyatakan banyaknya daging sapi (dalam kg) dan y menyatakan banyaknya ikan segar (dalam kg), Tentukan model permasalahan di atas.
C. Menyelesaikan Permasalahan Sehari-hari (Kontekstual) Menggunakan Konsep Program Linear
Pada Bagian terakhir pada materi program linear kali ini adalah menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan program linear. Penyelesaian masalah keseharian ini merupakan gabungan dari beberapa materi yang sudah dijelaskan dari awal.
Contoh 4
Sebuah rumah sakit memerlukan paling sedikit 15.000 unit kalori dan 12.000 unit protein setiap harinya. Setiap 1 kg daging sapi mengandung 500 unit kalori dan 300 unit protein. Sedangkan setiap 1 kg ikan segar mengandung 500 unit kalori dan 400 unit protein. Jika x menyatakan banyaknya daging sapi (dalam kg) dan y menyatakan banyaknya ikan segar (dalam kg), Tentukan model permasalahan di atas.
Jawaban:
Misalkan: x = banyak daging sapi (dalam kg)
y = banyak ikan segar (dalam kg)
Unit Kalori
|
Unit Protein
|
|
Daging
sapi (x)
Ikan
segar (y)
|
500x
300y
|
300x
400y
|
15.000
|
12.000
|
Model sistem pertidaksamaan linear
(i) Dilihat dari unit kalori yang dibituhkan
500x + 300y ≥
15.000
5x + 3y ≥ 150
(ii) Dilihat dari unit protein yang dibuthkan
300x + 400y ≥
12.000
3x + 4y ≥ 120
(iii) x ≥ 0
(iv) y ≥ 0
Jadi, model sistem pertidaksamaannya adalah 5x + 3y ≥ 150, 3x + 4y ≥ 120, x ≥ 0, y ≥ 0.
C. Menyelesaikan Permasalahan Sehari-hari (Kontekstual) Menggunakan Konsep Program Linear
Pada Bagian terakhir pada materi program linear kali ini adalah menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan program linear. Penyelesaian masalah keseharian ini merupakan gabungan dari beberapa materi yang sudah dijelaskan dari awal.
Langkah-langkah menyelesaikan permasalahan program linear (menentukan nilai optimum) yang berkaitan keseharian.
1. Tentukan model matematika
2. Buat dalam bentuk grafik untuk melihat daerah penyelesaian
3. Tentukan titik-titik pojok daerah penyelesaian
4. Tentukan nilai pojok-pojok tersebut
5. Tentukan nilai optimumnya (maksimum / minimum)
Lebih jelasnya perhatikan contoh permasalahan berikut.
Contoh 5
Pak Dahlan akan menambah dagangan helmnya. Dengan keterbatasan tempat,
helm jenis A dan jenis B tidak melebihi 50 helm. Harga pembelian helm jenis A
Rp120.000,00 dan harga helm jenis B Rp90.000,00. Dari penjualan helm-helm
tersebut diperoleh keuntungan Rp30.000,00 untuk setiap helm jenis A dan
Rp25.000,00 untuk setiap helm jenis B. Jika model pedagang tersebut
Rp5.400.000,00, Tentukan keuntungan maksimum yang diperoleh pedagang tersebut.
Jawaban:
Misalkan: x = banyak helm jenis A
y
= banyak helm jenis B
Model sistem pertidaksamaan
x + y ≤ 50 . . . (1)
120.000x + 90.000y ≤ 5.400.000
4x
+ 3y ≤ 180 . . . (2)
x ≥ 0
y ≥ 0
Fungsi objektif f(x, y) = 30.000x + 25.000y
Grafik sistem pertidaksamaan
Menentukan titik potong B.
x + y = 50 × 4 4x + 4y =
200
4x + 3y = 180 × 1 4x + 3y = 180
---------------------- -
y =
20
Substitusikan y = 20 ke dalam
persamaan (1)
x + 20 = 50 atau x = 50 – 20
x = 30
Diperoleh titik B(30, 20)
Uji titik pojok
f(x,
y) = 30.000x + 25.000y
|
|
(0, 50)
(30, 20)
(45, 0)
|
30.000 × 0 + 25.000 × 50 =
1.250.000
30.000 × 30 + 25.000 × 20 =
1.400.000
30.000 × 45 + 25.000 × 0 =
1.350.000
|
Jadi, keuntungan
maksimum yang dapat diperoleh Pak Dahlan sebesar Rp1.400.000,00.
nilai optimumnya mana????????????
ReplyDeletesangat membantu ^^
ReplyDeleteMakasih kak materinya membantu sekali,,,agak nggak paham solnya sam amateri ini
ReplyDeleteizin copy
ReplyDelete