01 March

Aritmetika Sosial (Bagian 2): Diskon, Rabat, Bruto, Neto dan Tara

Diskon dan Rabat
Perhatikan permasalahan sehari-hari berikut.
Menjelang tahun ajaran baru, banyak toko-toko alat tulis, toko sepatu dan tas,dan toko-toko kain dan seragam memberikan diskon besar-besaran terhadap barang dan alat-alat perlengkapan sekolah tersebut. Dengan pemberian diskon  ini memberikan daya tarik kepada pembeli untuk mendatangi dan membeli barang perlengkapan tersebut.

Sebagai contoh Bu Yeni.Bu Yeni membelikan sepatu anaknya di toko sepatu dan tas seharga Rp 75.000,00 setelah mendapat diskon. Padahal harga pada umumnya sebesar Rp100.000,00. Itulah diskon yang diberikan toko tersebut.

Kata diskon dapat diartikan sebagai berikut.
Diskon artinya potongan harga yang diberikan terhadap barang tertentu yang dibeli. Selain dikon ada  istilah yang sama artinya dengan diskon, yaitu Rabat. Rabat juga diartikan sebagai potongan harga. Rabat sering digunakan pada barang yang sangat banyak.

Besar  Diskon dan rabat biasanya dinyatakan dalam bentuk persen (%).
Perhatikan contoh  berikut.
Toko Dunia Baru memberikan diskon  sebesar 10% urtuk setiap barang. Artinya toko tersebut memberikan potongan harga (pengurangan harga) terhadap barang tertentu  sebesar 10% dari harga sebenarnya (harga yang tertulis pada label).

Cara menghitung diskon atau rabat dari suatu barang dengan harga tertentu sebagai berikut.

Besar diskon = Persentase diskon x harga barang mula-mula
Besar rabat = Persentase rabat x harga barang mula-mula

Contoh 1:
Pada tahun ajaran baru Toko Buku ABC memberikan diskon 20% untuk buku-buku pelajaran dan diskon 30% untuk buku-buku umum. Anita membeli buku Matematika seharga Rp70.000,00 (tertera pada label) dan buku umum seharga Rp 80.000,00,
Tentukan:
a. Besarnya diskon masing-masing barang
b. Berapa rupiah Anita membayar buku-buku tersebut?
Jawaban:
a. Besar diskon buku pelajaran
   D = 20% x 70.000
       = 20/100  x 70.000
       =  14.000

    Besar diskon buku umum
   D = 30% x 80.000
       = 30/100  x 80.000
       =  24.000
  Jadi, besar diskon buku pelajaran Rp14.000,00 dan buku umum Rp24.000,00.

b. Jumlah uang yang harus dibayarkan Anita
B = Harga buku - Diskon
   = (70.000 + 80.000) - (14.000 + 24.000)
   = 150.000 - 38.000
   =  112.000
Jadi,Anita membayar buku-buku tersebut sebesar Rp112.000,00

Contoh 2:
Seorang sales buku menjual buku evaluasi kepada koperasi sekolah dengan ketentuan berikut. Jika koperasi sekolah membeli kurang dari 100 eks mendapat rabat sebesar 15%. Jika koperasi sekolah membeli antara 100 dan 200 eksemplar mendapat rabat 20%. Jika koperasi membeli antara 200 dan 400 eksemplar mendapat rabat 25%. Jika membeli di atas 400 eksemplar mendapat rabat 30%. Jika harga sebuah buku evaluasi Rp6.000,00, tentukan besarnya pembayaran buku apabila koperasi sekolah membeli buku sebanyak :
a. 125 eksemplar
b. 280 eksemplar
c. 360 eksemplar
Jawaban:
a. Untuk pembelian buku sebanyak 125 eksemplar, maka koperasi mendapat rabat 20%.
   Atau dengan kata lain pihak koperasi sekolah membayar sebesar 80%. Dengan demikian koperasi sekolah membayar sebagai berikut.
B = 80% x banyak buku x Harga per buku
   = 80/100 x 125 x 6.000
   =  4/5  x  125 x 6.000
   =  600.000
Jadi,koperasi sekolah membayar sebesar Rp600.000,00.

b. Untuk pembelian buku sebanyak 280 eksemplar, maka koperasi mendapat rabat 25%.
   Atau dengan kata lain pihak koperasi sekolah membayar sebesar 75%. Dengan demikian koperasi sekolah membayar sebagai berikut.
B = 75% x banyak buku x Harga per buku
   = 75/100 x 280 x 6.000
   =  3/4  x  280 x 6.000
   =  1.260.000
Jadi,koperasi sekolah membayar sebesar Rp1.260.000,00.

c. Untuk pembelian buku sebanyak 360 eksemplar, maka koperasi mendapat rabat 30%.
   Atau dengan kata lain pihak koperasi sekolah membayar sebesar 70%. Dengan demikian koperasi sekolah membayar sebagai berikut.
B = 70% x banyak buku x Harga per buku
   = 70/100 x  360 x 6.000
   =  7/10  x  360 x 6.000
   =  1.512.000
Jadi,koperasi sekolah membayar sebesar Rp1.512.000,00.


Bruto, Neto dan Tara
Sebelum mempelajari pengertian tentang Bruto, Neto dan Tara, perhatikan permasalahan sehari-hari berikut.
Pak Joni membeli satu karung gula seberat 40 kg (berat pada saat ditimbang). Kemudian pak Joni akan menjual kembali secara eceran sebanyak 1 kg setiap bungkusnya. Setelah dibungkus dalam plastik 1 kg, diperoleh sebanyak 39 bungkus.
Dari permasalahan tersebut, mengapa hanya diperoleh 39 bungkus @ 1 kg? Trus, dimanakah yang 1 kg? Nah, dari situlah kita dapat menebak bahwa berat 1 kg yang hilang adalah berat karung tersebut.
Dari gula seberat 40 kg tersebut diperoleh:
Bruto = 40 kg (berat gula dan karung)
Neto = 39 kg (berat gula)
Tara = 1 kg (berat karung)
Dari contoh tersebut diproleh pengertian Bruto, Neto, dan Tara secara  umum sebgai berikut.
Bruto diartikan sebagai berat kotor (berat keseluruhan)
Neto diartikan sebgai berat bersih
Tara diartikan selisih bruto dan neto.

Jadi, diperoleh hubungan:
Bruto = Neto + Tara
Neto = Bruto - Tara
Tara = Bruto - Neto

Hubungan persentase, neto, bruto dan tara.
Jika suatu benda/barang diukur besarannya dan diperoleh ukuran bruto dan persentase taranya,maka diperoleh rumus pencarian tara sebagai berikut.

Tara = Persentase Tara x Bruto
Persentase Tara = Tara/Bruto  x  100%

Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.
Contoh 1
Telur 1 boks (kotak) ditimbang (boks ikut ditimbang) sehingga diperoleh berat 40 kg. Setelah boks ditimbang ternyata berat boks tersebut 2 kg. Tentukan:
a. Berat Neto
b. Persentase Tara
Jawaban:
a. Berat Neto = Bruto - Tara
                      = 40 - 2
                      = 38 kg
     Jadi, berat neto adalah 38 kg.
b. Persentase tara
    Persentase tara = tara/bruto  x  100%
                           = 2/40 x 100%
                           =  5%
    Jadi, persentase tara adalah 5%.  


Contoh 2
Bu Rahma membeli sekarung beras yang beratnya 50 kg dengan harga Rp416.500,00. Jika tara 2%, tentukan : 
a.    Besarnya neto 
b.    Besarnya harga penjualan  tiap kilogram, jika keuntungan yang diharapkan Bu Rahma sebesar  20%.
 
Jawaban:
a. Tara = 2% x 50 = 1 kg
    Neto = Bruto - Tara
             = 50 - 1 = 49 kg
  Jadi, neto adalah 49 kg.

b. Harga pembelian  1 kg beras
   Hb = Rp416.500,00 : 49
         = Rp 8.500,00
  Untuk memperoleh keuntungan 20%, beras tersebut dapat dijual dengan harga sebesar 120% dari harga pembelian. Perhatikan caranya berikut ini.
  Hj = 120% x 8.500
       =  120 x 85
       =  10.200
Jadi, harga penjualan beras tiap kilogram adalah Rp10.200,00.


Selanjutnya akan dibahas tentang hitung perbankan dan koperasi.
Untuk itu kunjungi materi di bawah ini.
Hitung Perbankan dan Koperasi

No comments:

Post a Comment