28 Juli

Mengubah Batas Bawah dan Batas Atas Pada Notasi Sigma

 Notasi sigma merupakan Notasi yang digunakan untuk mewakili penjumlahan yang beruntun dan berjalan sesuai dengan nilai pertambahan bilangan bulat. Notasi sigma digunakan untuk memperingkas penulisan pada penjumlahan bilangan yang berpola atau deret bilangan.

Notasi sigma pada umumnya mempunyai nilai batas bawah dan batas atas serta fungsi rumus dari pola deret bilangan. Misalnya seperti di bawah ini.

Salah satu materi dalam notasi sigma adalah mengubah batas bawah dan batas atas pada notasi sigma. Jika batas bawah diubah maka otomatis batas atas juga akan berubah. Adapun dalam mengubah batas bawah tentunya menggunakan rumus dasar dan sifat-sifat yang terdapat dalam notasi sigma.

Rumus dasar dalam mengubah batas bawah sebagai berikut.

Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.

Mengubah batas bawah menjadi satu (1)

Kamu juga bisa melihat di dalam video ini.


https://youtu.be/vAxebWUu85g


Demikian sedikit materi tentang Cara mengubah batas bawah dan batas atas.

Semoga bermanfaat.



12 April

Cara Menghitung Peluang Kejadian pada Pelemparan Dua Dadu

Kali ini kita akan membahas cara menghitung peluang kejadian pada pelemparan dua dadu. Jika kita mempunyai dua dadu (anggap saja dadu merah dan dadu putih) dan kita akan melempar satu kali maka terdapat sebanyak 36 kemungkinan yang akan muncul. sebanyak 36 kemungkinan yang muncul tersebut dinamakan ruang sampel. Sedangkan anggota-anggota ruang sampel tersebut dinamakan titik sampel. Titik sampel pada pelemparan dua dadu sebagai berikut.

Misalkan;

(a, b) = muncul mata dadu a pada dadu merah dan mata dadu b pada dadu biru.

(1, 1), (1, 2), (1, 3), (1, 4), (1, 5), (1, 6)

(2, 1), (2, 2), (2, 3), (2, 4), (2, 5), (2, 6)

(3, 1), (3, 2), (3, 3), (3, 4), (3, 5), (3, 6)

(4, 1), (4, 2), (4, 3), (4, 4), (4, 5), (4, 6)

(5, 1), (5, 2), (5, 3), (5, 4), (5, 5), (5, 6)

(6, 1), (6, 2), (6, 3), (6, 4), (6, 5), (6, 6)

Dengan demikian diperoleh n(S) adalah 36.

 

Selanjutnya kita akana menentukan peluang kejadian.

1. Jika dua dadu dilempar satu kali, tentukan peluang kejadian muncul mata dadu keduanya prima.

Jawaban:

Misalkan A = kejadian muncul mata dadu keduanya bilangan prima

A = {(2,2),(2,3),(2, 5), (3,2),(3,3),(3,5),(5,2),(5,3), (5, 5)}

n(A) = 9

 

 

 

2. Jika dua dadu dilempar satu kali, tentukan peluang kejadian muncul kedua mata dadu berselisih 2.

Jawaban:

Misalkan B = kejadian muncul kedua mata dadu berselisih 3.

B = {(1, 3),(3, 1),(2, 4), (4, 2),(3, 5),(5, 3),(4, 6),(6, 4)}

n(B) = 8

 

3. Jika dua dadu dilempar satu kali, tentukan peluang kejadian muncul kedua mata dadu berjumlah 7.

Jawaban:

Misalkan C = kejadian muncul kedua mata dadu berjumlah 7.

C = {(1, 6),(6, 1),(2, 5), (5, 2),(3, 4),(4, 3)}

n(C) = 6

 

 

 

4. Jika dua dadu dilempar satu kali, tentukan peluang kejadian muncul kedua mata dadu berjumlah lebih dari 8.

Jawaban:

Misalkan D = kejadian muncul kedua mata dadu berjumlah lebih dari 8.

D = {(3, 6),(6, 3),(4, 5), (5, 4),(4, 6),(6, 4), (5, 6),(6, 5),(6, 6)}

n(D) = 9

 

 

5. Jika dua dadu dilempar satu kali, tentukan peluang kejadian muncul salah satu mata dadu adalah mata dadu 2.

Jawaban:

Misalkan E = kejadian muncul salah satu mata dadu adalah mata dadu 2.

E = {(2, 1), (2, 2), (2, 3), (2, 4),( 2, 5),( 2, 6), (1, 2), (2, 2), (3, 2), (4, 2), (5, 2), (6, 2)}

n(E) = 12

 



Demikianlah skilas materi tentang peluang kejadian pada pelemparan dua dadu.

Semoga Bermanfaat.