09 April

Cara Mudah Menentukan Rata-rata, Median, dan Modus Disertai Contohnya

 

Rata-rata, Median, dan Modus

Rata-rata, median, dan modus adalah tiga ukuran pemusatan datadalam statistik. Kita mengidentifikasi posisi sentral dari setiap kumpulan data saat mendeskripsikan sekumpulan data. Ini dikenal sebagai ukuran kecenderungan sentral. Kita menemukan data setiap hari. Kita menemukannya di surat kabar, artikel, laporan bank, tagihan telepon seluler, dan listrik. Daftarnya tidak ada habisnya dan semuanya ada di sekitar kita. Sekarang muncul pertanyaan apakah kita dapat mengetahui beberapa fitur penting dari data dengan hanya mempertimbangkan perwakilan data tertentu. Ini dimungkinkan dengan menggunakan ukuran pemusatan data, yaitu rata-rata, median, dan modus.

 

Mari kita pahami rata-rata, median, dan modus secara terperinci di bagian berikut menggunakan contoh yang sudah diselesaikan.

 

Apa itu Rata-rata, Median, dan Modus dalam Statistik?

Rata-rata, median, dan modus adalah ukuran pemusatan data. Ukuran ini yang digunakan untuk mempelajari berbagai karakteristik dari sekumpulan data tertentu. Ukuran pemusatan datamendeskripsikan sekumpulan data dengan mengidentifikasi posisi sentral dalam sekumpulan data sebagai nilai tunggal. Kita dapat menganggapnya sebagai kecenderungan data untuk mengelompok di sekitar nilai tengah. Dalam statistik, tiga ukuran pemusatan data yang paling umum adalah Rata-rata, Median, dan Modus.

 

Rata-rata: Rata-rata juga dikenal sebagai rata-rata, dan dihitung dengan menjumlahkan semua nilai dalam kumpulan data dan membaginya dengan jumlah total nilai.

Median: Median adalah nilai tengah kumpulan data, yang memisahkan nilai tertinggi dan terendah secara merata. Median dihitung dengan mengurutkan kumpulan data dari terendah ke tertinggi dan menemukan nilai di tengah yang tepat.

Modus: Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam kumpulan data.

 

Memilih ukuran pemusatan data yang terbaik bergantung pada jenis data yang kita miliki. Mari kita mulai dengan memahami arti dari masing-masing istilah ini.

 

Rata-rata

Rata-rata dari data yang diberikan adalah jumlah semua pengamatan dibagi dengan banyak pengamatan. Misalnya, skor pemain kriket dalam lima pertandingan ODI adalah sebagai berikut: 12, 34, 45, 50, 24. Untuk menemukan skor rata-ratanya dalam suatu pertandingan, kita hitung nilai rata-rata data menggunakan rumus rata-rata:

Rata-rata = Jumlah semua pengamatan/Banyak pengamatan

                = (12 + 34 + 45 + 50 + 24)/5

                = 165/5

                = 33

 

Rata-rata dilambangkan dengan x̄ (diucapkan sebagai x bar). Rata-rata dihitung sedikit berbeda saat data dikelompokkan atau tidak dikelompokkan. Mari kita cari rata-rata dalam kedua kasus.

 

Rata-rata Data yang Tidak Dikelompokkan

Misalkan x1, x2, x3 , . . . , xn adalah n pengamatan. Kita dapat mencari nilai rata-rata menggunakan rumus rata-rata berikut:

 

Rata-rata, x̄ = (x1 + x2 + ... + xn)/n

 

Contoh:

Diketahui tinggi badan 5 orang sebagai berikut.

142 cm, 150 cm, 149 cm, 156 cm, dan 153 cm

Carilah rata-rata tinggi badan.

Jawaban:

Rata-rata tinggi badan:

x̄ = (142 + 150 + 149 + 156 + 153)/5

   = 750/5

   = 150

Rata-rata, x̄ = 150 cm

Jadi, rata-rata tinggi badan adalah 150 cm.

 

Median

Nilai pengamatan paling tengah, yang diperoleh setelah data disusun dalam urutan menaik atau menurun, disebut median data.

Misalnya, perhatikan data berikut: 5, 7, 4, 4, 6, 3, 2. Mari kita susun data ini dalam urutan menaik: 2, 3, 4, 4, 5, 6, 7. Ada 7 observasi.

Nilai yang ada di posisi tengah adalah 4

Jadi, median = nilai tengah, yaitu 4

 

Median Data yang Tidak Dikelompokkan

Langkah 1: Susun data dalam urutan menaik atau menurun.

Langkah 2: Misalkan jumlah total observasi adalah n.

Untuk mencari median, kita perlu mempertimbangkan apakah n genap atau ganjil. Jika n ganjil, gunakan rumus:

 

Median = observasi ke-[(n + 1)/2]

 

Contoh

Perhatikan data berikut:

56, 67, 54, 34, 78, 43, 23. Berapakah mediannya?

Jawaban:

Jika disusun dalam urutan menaik, diperoleh:

23, 34, 43, 54, 56, 67, 78.

Di sini, terdapat banyak pengamatan = 7

Dengan demikian median terletak pada urutan ke-(7 + 1)/2 = 4

Artinya median terdapat pada pengamatan ke-4 (setelah data diurutkan).

Tampak bahwa data urutan ke-4 adalah 54.

Jadi, mediannya adalah 54.

 

Jika n genap, maka gunakan rumus:

 

Median = [data ke-(n/2) + data ke-((n/2) + 1)]/2

 

Contoh:

Perhatikan data: 50, 67, 24, 34, 78, 43. Berapakah mediannya?

 

Jawaban:

Jika disusun dalam urutan menaik, diperoleh:

 24, 34, 43, 50, 67, 78.

Di sini, terdapapat banyak pengamatan = 6

Dengan menggunakan rumus median,

 

Median  = (data ke-3 + daat ke-4) / 2

              = (43 + 50)/2

             = 83/2

             = 46,5

 

Jadi, mediannya adalah 46,5.

 

Modus

Nilai yang paling sering muncul dalam data yang diberikan, yaitu pengamatan dengan frekuensi tertinggi disebut modus data.

 

Modus untuk Data Tidak Berkelompok (Data Tunggal)

Untuk data tidak berkelompok, kita hanya perlu mengidentifikasi pengamatan yang muncul paling banyak.

 

Modus = Pengamatan dengan frekuensi maksimum

 

Misalnya dalam data: 6, 8, 9, 3, 4, 6, 7, 6, 3, nilai 6 muncul paling banyak. Jadi, modus = 6. Cara mudah untuk mengingat modus adalah: Data Paling Sering Dimasukkan.

Catatan: Suatu data mungkin tidak memiliki modus, 1 modus, atau lebih dari 1 modus. Bergantung pada jumlah modus yang dimiliki data, data tersebut dapat disebut unimodal, bimodal, trimodal, atau multimodal.

 

Contoh yang dibahas di atas hanya memiliki 1 modus, jadi data tersebut unimodal.

 

Demikian sekilas tentang materi mean, median, dan modus untuk data tunggal.

Semoga Bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar