Dengan menggunakan diagram Venn, mari kita selidiki himpunaniap operasi himpunan utama berikut.
1. Gabungan atau Union (A∪B)
Gabungan dua
himpunan A dan B adalah himpunan unsur-unsur berbeda yang terdapat pada
Himpunan A, Himpunan B, atau keduanya pada A dan B.
Perhatikan
contoh gabungan dua himpunan dalam diagram venn
Contoh:
Jika A = {1,
2, 3, 4, 5} dan B = {3, 4, 5, 6}, maka gabungan Himpunan A dan Himpunan B, A ∪ B
= {1, 2, 3, 4, 5 , 6}.
2. Irisan (A∩B)
Perpotongan
dua himpunan A dan B adalah himpunan elemen-elemen yang terdapat pada KEDUA
Himpunan A dan Himpunan B. Dalam diagram Venn, perpotongan adalah bagian di
mana kedua himpunan tersebut bertumpang tindih.
Dalam
diagram Venn, perpotongan adalah bagian di mana dua himpunan bertumpang tindih
Contoh:
Jika A = {2,
4, 6, 8, 10, 12} dan B = {3, 6, 9, 12, 15}, maka perpotongan Himpunan A dan
Himpunan B, A∩B = {6, 12}.
3. Selisih (A-B)
Selisih dua
himpunan A-B adalah himpunan unsur-unsur yang unik pada Himpunan A. Dengan kata
lain, selisihnya meliputi unsur-unsur yang hanya terdapat pada Himpunan A dan
tidak terdapat pada Himpunan B.
Pada diagram Venn, selisih A dan B adalah luas lingkaran A dikurangi bagian tempat kedua himpunan yang bertumpang tindih.
Perhatikan
contoh selisih dua himpunan berikut.
Contoh:
Jika A = {4,
8, 12, 16, 20} dan B = {4, 5, 16, 18, 20 }, selisih Himpunan A dan Himpunan B,
A - B = {8, 12}.
4. Komplemen Himpunan
Komplemen
suatu himpunan sering dilambangkan dengan A’.
Komplemen
suatu himpunan, Himpunan A, adalah unsur-unsur dalam himpunan semesta tertentu,
Himpunan U, yang tidak termasuk dalam Himpunan A. Himpunan semesta adalah
himpunan yang memuat semua benda/elemen/objek tertentu.
Himpunan
semesta adalah himpunan yang memuat semua benda tertentu.
Sifat-sifat Operasi Himpunan
Sama seperti
operasi matematika dasar (+, -, : ,×) yang mempunyai sifat tertentu, operasi
himpunan juga mempunyai sifat yang berbeda. Inilah beberapa di antaranya.
1. Hukum Komutatif
Hukum komutatif himpunan mirip dengan sifat komutatif operasi matematika dasar, seperti penjumlahan dan perkalian. Sama seperti 3 + 4 sama dengan 4 + 3, gabungan (atau perpotongan) Himpunan A dan Himpunan B sama dengan gabungan (atau perpotongan) Himpunan B dan Himpunan A.
Hukum
Komutatif untuk gabungan himpunan
A ∪
B = B ∪
A
Hukum
Komutatif untuk irisan himpunan
A ∩ B = B ∩
A
2. Hukum Asosiatif
Hukum
asosiatif himpunan mirip dengan sifat asosiatif untuk operasi matematika dasar.
Sama seperti 3 + ( 4 + 5) = (3 + 4) + 5, hukum asosiatif untuk operasi himpunan
menyatakan bahwa ketika menemukan gabungan atau perpotongan tiga himpunan,
pengelompokan (atau asosiasi) antar himpunan tidak mempengaruhi hasil .
Hukum
Asosiatif untuk gabungan himpunan
A ∪
(B ∪
C) = (A ∪ B) ∪ C
Gabungan antara Himpunan A, B, dan C tidak dipengaruhi oleh pengelompokan (atau asosiasi) himpunan tersebut.
Hukum Asosiatif untuk irisan himpunan
A ∩ (B ∩ C)
= (A ∩ B) ∩ C
Perpotongan
antara Himpunan A, B, dan C tidak dipengaruhi oleh pengelompokan (atau asosiatif)
himpunan tersebut.
3. Hukum Distributif
Hukum
distributif serikat pekerja menyatakan bahwa gabungan antara Himpunan A dan
perpotongan Himpunan B dan C sama dengan perpotongan gabungan Himpunan A dan B
dan gabungan Himpunan A dan C.
Hukum
distributif perpotongan menyatakan bahwa perpotongan antara Himpunan A dan
gabungan Himpunan B dan C sama dengan gabungan antara perpotongan Himpunan A
dan B dan perpotongan Himpunan A dan C.
Hal ini
mirip dengan hukum distributif perkalian, yang misalnya menyatakan bahwa 2(3 + 4)
= (2 x 3 ) + (2 x 4).
No comments:
Post a Comment