Himpunan,
dalam matematika, adalah kumpulan objek yang terorganisir dan dapat
direpresentasikan dalam bentuk pembentuk himpunan atau bentuk daftar. Biasanya
himpunan direpresentasikan dalam kurung kurawal {}, misalnya A = {1,2,3,4}
adalah himpunan.
Dalam teori
himpunan, Anda akan mempelajari tentang himpunan dan sifat-sifatnya. Ini
dikembangkan untuk menggambarkan kumpulan objek. Anda telah mempelajari tentang
klasifikasi himpunan di sini. Teori himpunan mendefinisikan berbagai jenis
himpunan, simbol, dan operasi yang dilakukan.
Definisi Himpunan
Himpunan
direpresentasikan sebagai kumpulan objek atau elemen yang terdefinisi dengan
baik dan tidak berubah dari orang ke orang. Himpunan dilambangkan dengan huruf
kapital. Banyaknya anggota suatu himpunan berhingga disebut bilangan pokok
suatu himpunan.
Apa yang
dimaksud dengan Unsur-unsur Himpunan
Mari kita
ambil contoh:
A = {1, 2,
3, 4, 5 }
Karena suatu
himpunan biasanya dilambangkan dengan huruf kapital. Jadi, A adalah himpunan
dan 1, 2, 3, 4, 5 adalah anggota atau anggota himpunan tersebut. Unsur-unsur
yang tertulis dalam himpunan dapat urut apa saja, tetapi tidak dapat diulang.
Semua elemen himpunan direpresentasikan dalam huruf kecil jika berbentuk huruf.
Selain itu, kita dapat menuliskannya sebagai 1 ∈ A, 2 ∈ A dst.
Bilangan pokok himpunan tersebut adalah 5. Beberapa himpunan yang umum
digunakan adalah sebagai berikut:
N : Himpunan
semua bilangan asli
Z: Himpunan
semua bilangan bulat
Q: Himpunan
semua bilangan rasional
R : Himpunan
semua bilangan real
Z+: Himpunan
semua bilangan bulat positif
Ordo Himpunan
Ordo suatu
himpunan menentukan jumlah elemen yang dimiliki suatu himpunan. Ini
menggambarkan ukuran satu himpunan. Ordo himpunan disebut juga kardinalitas.
Besar
kecilnya suatu himpunan, baik himpunan berhingga maupun himpunan tak hingga,
masing-masing dikatakan sebagai himpunan berorde berhingga atau berorde tak
hingga.
Representasi Himpunan
Himpunan
tersebut direpresentasikan dalam kurung kurawal, {}. Misalnya, {2,3,4} atau
{a,b,c} atau {Apel, Nanas, Jeruk}. Elemen-elemen dalam himpunan digambarkan
dalam bentuk Pernyataan, Bentuk Daftar, atau Bentuk Notasi Himpunan.
Bentuk Pernyataan
Dalam bentuk
pernyataan, uraian yang jelas tentang suatu anggota suatu himpunan ditulis dan
diapit dalam tanda kurung kurawal.
Misalnya
himpunan bilangan genap kurang dari 15.
Dalam bentuk
pernyataan dapat dituliskan {bilangan genap kurang dari 15}.
Bentuk Daftar
Dalam bentuk
Daftar Nama, semua elemen suatu himpunan dicantumkan.
Misalnya
himpunan bilangan asli kurang dari 5.
Bilangan
Asli = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,……….
Bilangan
Asli kurang dari 5 = 1, 2, 3, 4
Jadi
himpunannya adalah N = {1, 2, 3, 4 }
Bentuk Notasi Himpunan
Bentuk
umumnya adalah, A = { x : Sifat/Ciri-ciri }
Contoh:
Tulislah himpunan berikut dalam bentuk notasi himpunan: A={2, 4, 6, 8}
Penjabaran:
2 = 2 x 1
4 = 2 x 2
6 = 2 x 3
8 = 2 x 4
Jadi, bentuk
penyusun himpunannya adalah A = {x: x = 2n, n ∈ N dan 1 ≤ n ≤ 4}
Selain itu,
Diagram Venn adalah cara sederhana dan terbaik untuk representasi himpunan yang
divisualisasikan.
Jenis Himpunan
Kami
memiliki beberapa jenis himpunan dalam Matematika. Yaitu himpunan kosong,
himpunan berhingga dan tak hingga, himpunan wajar, himpunan himpunanara, dan
sebagainya. Mari kita bahas klasifikasi himpunan di sini.
Himpunan Kosong
Himpunan
yang tidak mengandung unsur apa pun disebut himpunan kosong atau himpunan
kosong atau himpunan nol. Dilambangkan dengan {} atau Ø.
Satu himpunan
apel dalam keranjang berisi anggur merupakan contoh himpunan kosong karena di
dalam keranjang anggur tidak ada apel.
Himpunan Tunggal
Himpunan
yang memuat satu elemen disebut himpunan tunggal.
Contoh:
Hanya ada satu buah apel dalam sekeranjang buah anggur.
Himpunan terbatas
Himpunan
yang terdiri dari sejumlah elemen tertentu disebut himpunan berhingga.
Contoh:
Himpunan bilangan asli sampai dengan 10.
A =
{1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}
Himpunan tak terbatas (tak berhingga)
Himpunan
yang tidak berhingga disebut himpunan tak berhingga.
Contoh:
Himpunan semua bilangan asli.
A =
{1,2,3,4,5,6,7,8,9……}
Himpunan yang ekuivalen
Jika jumlah
anggotanya sama untuk dua himpunan yang berbeda, maka himpunan tersebut disebut
himpunan ekuivalen. Urutan himpunan tidak menjadi masalah di sini. Itu
direpresentasikan sebagai:
n(A) = n(B)
dimana A dan
B adalah dua himpunan berbeda yang jumlah anggotanya sama.
Contoh: Jika
A = {1, 2, 3, 4} dan B = {Merah, Biru, Hijau, Hitam}
Pada
himpunan A terdapat empat anggota dan pada himpunan B juga terdapat empat
anggota. Oleh karena itu, himpunan A dan himpunan B ekuivalen.
Himpunan yang sama
Dua himpunan
A dan B dikatakan sama jika mempunyai unsur-unsur yang sama persis, urutan
unsur-unsurnya tidak menjadi masalah.
Contoh: A =
{1,2,3,4} dan B = {4,3,2,1}
A = B
Himpunan Terpisah
Dua himpunan
A dan B dikatakan lepas jika himpunan tersebut tidak mengandung unsur
persekutuan.
Contoh:
Himpunan A = {1, 2, 3, 4} dan himpunan B = {5, 6, 7, 8} merupakan himpunan
lepas, karena tidak ada unsur persekutuan di antara keduanya.
Subhimpunan
Himpunan 'A'
dikatakan himpunan bagian dari B jika himpunan anggota A juga merupakan anggota
B, dilambangkan dengan A ⊆ B. Bahkan himpunan nol pun
dianggap sebagai himpunan bagian dari himpunan lain. Secara umum subhimpunan
adalah bagian dari himpunan yang lain.
Contoh: A =
{1,2,3}
Maka {1,2} ⊆
A.
Demikian
pula, himpunan bagian lain dari himpunan A adalah: {1},{2},{3},{1, 2},{2, 3},{1,
3},{1, 2, 3},{ }.
Catatan:
Himpunan juga merupakan bagian dari dirinya sendiri.
Jika A bukan
himpunan bagian dari B, maka A⊄B dilambangkan dengan A⊄B.
Bagian yang tepat
Jika A ⊆
B dan A ≠ B, maka A disebut himpunan bagian sejati
dari B dan dapat ditulis sebagai A⊂B.
Contoh: Jika
A = {2,5,7} merupakan himpunan bagian dari B = {2,5,7} maka ia bukan merupakan
himpunan bagian wajar dari B = {2,5,7}
Namun, A =
{2,5} adalah himpunan bagian dari B = {2,5,7} dan juga merupakan himpunan
bagian wajar.
Superhimpunan
Himpunan A
dikatakan superhimpunan dari B jika semua anggota himpunan B merupakan anggota
himpunan A. Himpunan tersebut direpresentasikan sebagai A ⊃
B.
Misalnya,
jika himpunan A = {1, 2, 3, 4} dan himpunan B = {1, 3, 4}, maka himpunan A
adalah superhimpunan dari B.
Himpunan Semesta
Himpunan
yang memuat semua himpunan yang relevan dengan suatu kondisi tertentu disebut
himpunan semesta. Ini adalah himpunan semua nilai yang mungkin.
Contoh: Jika
A = {1,2,3} dan B {2,3,4,5}, maka himpunan universalnya adalah S = {1,2,3,4,5}.
Demikian
Sekilas tentang Himpunan dan Jenis-jenis himpunan.
Semoga Bermanfaat.
No comments:
Post a Comment