23 Oktober

Persamaan Garis Lurus _ Matematika SMP

 Persamaan Garis Lurus

Persamaan umum garis lurus adalah y = mx + c, di mana m adalah kemiringan garis dan c adalah titik potong sumbu Y. Persamaan ini merupakan bentuk persamaan garis lurus yang paling umum digunakan dalam geometri. Persamaan garis lurus dapat ditulis dalam berbagai bentuk seperti bentuk titik-kemiringan, bentuk kemiringan-titik potong, bentuk titik potong, bentuk baku, dan lain-lain. Garis lurus merupakan entitas geometri dua dimensi yang memanjang pada kedua ujungnya hingga tak terhingga.

 

Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk. Cobalah memecahkan beberapa contoh dan pertanyaan menarik untuk lebih memahami konsep tersebut.

 

Apa Persamaan Garis Lurus?

Persamaan garis lurus merupakan persamaan linier dalam dua variabel (biasanya x dan y) dan dipenuhi oleh setiap titik pada garis tersebut. Yaitu, persamaan matematika yang memberikan hubungan antara titik-titik koordinat yang terletak pada garis lurus tersebut. Persamaan garis lurus dapat ditulis dalam berbagai bentuk dan menunjukkan kemiringan, titik potong sumbu-X, dan titik potong sumbu-Y. Persamaan garis lurus juga dapat digunakan untuk mencari titik-titik pada garis tersebut. Umumnya, persamaan garis lurus ditemukan dengan menggunakan bentuk titik-kemiringan, bentuk kemiringan-titik potong, bentuk dua titik, bentuk standar, dsb. Mari kita bahas rumus persamaan garis lurus.

 

Rumus yang paling umum untuk mencari persamaan garis lurus disebutkan di bawah ini.

Bentuk standar : ax + by = c

Bentuk kemiringan-titik potong : y = mx + c

Bentuk titik-kemiringan : y – y1 = m(x – x1)

Rumus persamaan garis lurus bervariasi tergantung pada informasi yang tersedia tentang garis tersebut seperti kemiringan, titik potong, dsb. Perhatikan bahwa kemiringan garis dengan dua titik (x1, y1) dan (x2, y2) dihitung dengan rumus m = (y2 - y1)/(x2 - x1). Berikut adalah berbagai rumus garis lurus.

 

Bentuk Dua Titik

(Diberikan dua titik (x1, y1) dan (x2, y2) pada garis)

(y - y1)/(x - x1)= (y2 - y1)/(x2 - x1)

 

Bentuk Titik-Kemiringan

(Diberikan kemiringan m dan titik (x1, y1))

y - y1 = m (x - x1)

 

Bentuk Kemiringan - Intersep

(Diberikan kemiringan m dan intersep y (0, c))

y = mx + c

 

Bentuk Intersep

(Diberikan intersep a dan b)

x/a + y/b = 1

 

Kita akan mempelajari masing-masing secara terperinci di bagian di bawah ini.

 

Bentuk Persamaan Garis Lurus

Persamaan garis lurus biasanya melibatkan kemiringan. Misalkan garis l membentuk sudut θ dengan arah sumbu x positif, sudut θ disebut kemiringan garis dan tan θ disebut kemiringan garis. Perhatikan bahwa sumbu-x memiliki kemiringan 0. Faktanya, semua garis yang sejajar dengan sumbu-x memiliki kemiringan 0. Selain itu, kemiringan semua garis yang sejajar dengan sumbu-y termasuk sumbu-y tidak didefinisikan.

 

Sekarang, mari kita bahas berbagai bentuk persamaan garis lurus.

 

Bentuk Titik-Kemiringan

Persamaan garis lurus yang kemiringannya m dan melalui titik (x1, y1) ditemukan menggunakan bentuk titik-kemiringan. Persamaan bentuk titik-kemiringan adalah:

 

y - y1 = m (x - x1), di mana (x, y) adalah titik sembarang pada garis.

 

Mari kita lihat cara menemukan bentuk titik-kemiringan. Kita akan memperoleh rumus ini menggunakan persamaan untuk kemiringan garis. Mari kita perhatikan garis yang kemiringannya m. Mari kita asumsikan bahwa (x1, y1) adalah titik yang diketahui pada garis tersebut. Misalkan (x, y) adalah titik acak lainnya pada garis yang koordinatnya tidak diketahui. Kita tahu bahwa persamaan untuk kemiringan garis adalah:

 Kemiringan = Selisih koordinat y/Selisih koordinat x

  m = (y - y1)/(x - x1)

 Kalikan kedua ruas dengan (x - x1),

 m (x - x1) = (y - y1)

 Hal ini dapat ditulis sebagai,

 (y - y1) = m (x - x1)

 Oleh karena itu bentuk titik-kemiringan persamaan garis lurus terbukti.

 

Bentuk Dua Titik

Pertimbangkan sebuah garis dengan dua titik (x1, y1) dan (x2, y2) di atasnya. Maka kemiringannya dapat dihitung dengan rumus m = (y2 - y1)/(x2 - x1). Dengan mensubstitusikan ini ke dalam bentuk titik-kemiringan di atas, kita memperoleh bentuk dua titik sebagai y - y1 = (y2 - y1)/(x2 - x1) (x - x1).

 

Bentuk Kemiringan-Intersep

Sekarang, misalkan Anda diberi sebuah garis dengan kemiringan m dan intersep y. Katakanlah, sebuah garis memotong sumbu y di titik (0, c). Dengan menggunakan bentuk titik-kemiringan, kita memperoleh y - c = m (x - 0) y = mx + c, di mana c adalah intersep y. Ini disebut bentuk kemiringan-intersep garis.

 

Catatan: Jika d adalah intersep x, maka bentuk kemiringan-intersep persamaan garis adalah y = m(x - d).

 

Bentuk Intersep

Jika (a, 0) dan (0, b) masing-masing adalah intersep x dan y dari sebuah garis. Maka kemiringannya adalah, m = (b - 0)/(0 - a) = -b /a. Maka persamaannya menggunakan bentuk titik-kemiringan adalah:

y - 0 = -b/a (x - a)

 

Mengalikan kedua ruas dengan a

ay = -bx + ab

bx + ay = ab

 Membagi kedua ruas dengan ab,

x/a + y/b = 1

 

Bentuk Standar

Bentuk standar garis lurus diberikan oleh ax + by = c, di mana a, b, c adalah bilangan riil. Kita dapat mempertimbangkan bentuk garis apa pun ke dalam bentuk standar. Mari kita pertimbangkan contoh untuk mengubah persamaan y = 2x - 1 dalam bentuk standar. Kurangi 2x dari kedua ruas persamaan, kita peroleh

y - 2x = 2x - 1 - 2x

y - 2x = -1

2x - y = 1

Jadi, kita peroleh bentuk baku persamaan garis sebagai 2x - y = 1.

 

Persamaan Garis Lurus pada Grafik

Grafik persamaan linear satu variabel x membentuk garis vertikal yang sejajar dengan sumbu Y dan grafik persamaan garis lurus satu variabel y merupakan garis horizontal yang sejajar dengan sumbu X. Grafik persamaan linear dua variabel x dan y membentuk garis lurus dengan beberapa kemiringan.

 



 

Jika garis lurus naik dari kiri ke kanan, kemiringannya positif. Jika menurun, kemiringannya negatif.

 

Catatan Penting tentang Persamaan Garis Lurus:

Persamaan garis lurus juga disebut persamaan linear dua variabel.

Jika hasil kali kemiringan dua garis lurus adalah -1, maka garis-garis tersebut saling tegak lurus.

Jika dua garis lurus sejajar satu sama lain, maka keduanya memiliki kemiringan yang sama.

Bentuk Titik Kemiringan: (y - y1) = m (x - x1)

Bentuk Kemiringan-Intersep: y = mx + c

Bentuk Standar = ax + by = c

 

21 Oktober

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

 Persamaan Linear Dua Variabel

Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang dua variabelnya memiliki eksponen (berpangkat) 1. Sistem persamaan dengan dua variabel memiliki solusi tunggal, tidak ada solusi, atau solusi tak terhingga banyaknya. Sistem persamaan linear mungkin memiliki jumlah variabel 'n'. Hal penting yang perlu diingat saat menyelesaikan persamaan linear dengan jumlah variabel n adalah harus ada n persamaan untuk menyelesaikan dan menentukan nilai variabel.

 

Persamaan linear dua variabel adalah persamaan aljabar yang berbentuk (atau dapat diubah menjadi bentuk) y = mx + b, di mana m adalah gradien dan b adalah intersep (perpotongan terhadap sumbu) Y. Persamaan tersebut adalah persamaan linear (orde pertama).

Contoh persamaan linear dua variable antara lain: y = 2x + 3, 2y = 4x + 9, 2x – 5y = 12.

 

Apa itu Persamaan Linear Dua Variabel?

Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang masing-masing dari dua variabelnya memiliki orde tertinggi (eksponen) 1 dan mungkin memiliki satu, tidak ada, atau solusi tak terhingga banyaknya. Bentuk baku persamaan linear dua variabel adalah ax + by + c = 0 dengan x dan y adalah dua variabel. Solusinya juga dapat ditulis dalam pasangan berurutan seperti (x, y). Representasi grafis dari pasangan persamaan linear dua variabel mencakup dua garis lurus yang dapat berupa: garis berpotongan, garis sejajar atau garis berimpit.

 

Bentuk Persamaan Linear Dua Variabel

Persamaan linear dua variabel dapat berada dalam berbagai bentuk seperti bentuk baku, bentuk perpotongan, dan bentuk titik-kemiringan. Misalnya, persamaan yang sama 2x + 3y = 9 dapat direpresentasikan dalam setiap bentuk seperti 2x + 3y – 9 = 0 (bentuk standar), y = (-2/3)x + 3 (bentuk kemiringan-intersep), dan y - 5/3 = -2/3(x + (-2)) (bentuk titik-kemiringan). Perhatikan gambar di bawah ini yang menunjukkan ketiga bentuk representasi persamaan linear dua variabel dengan contoh.




Sistem persamaan berarti kumpulan persamaan dan persamaan tersebut juga disebut sebagai persamaan linear simultan. Kita akan mempelajari cara menyelesaikan pasangan persamaan linear dalam dua variabel menggunakan metode yang berbeda.

 

Menyelesaikan Persamaan Linear Dua Variabel

Ada lima metode/cara untuk menyelesaikan persamaan linear dua variabel seperti yang ditunjukkan di bawah ini:

Metode Grafik

Metode Substitusi

Metode Perkalian Silang

Metode Eliminasi

Metode Determinan

 

Metode Grafik untuk Menyelesaikan Persamaan Linear Dua Variabel

Langkah-langkah untuk menyelesaikan persamaan linear dua variabel secara grafis diberikan di bawah ini:

Langkah 1: Untuk menyelesaikan sistem dua persamaan dua variabel secara grafis, kita buat grafik setiap persamaan. Untuk mengetahui caranya, klik di sini atau ikuti langkah 2 dan 3 di bawah ini.

Langkah 2: Untuk membuat grafik persamaan secara manual, pertama-tama ubah persamaan tersebut ke bentuk y = mx+b dengan menyelesaikan persamaan untuk y.

Langkah 3: Mulailah memasukkan nilai x sebagai 0, 1, 2, dan seterusnya dan temukan nilai y yang sesuai, atau sebaliknya.

Langkah 4: Identifikasi titik pertemuan kedua garis.

Langkah 5: Titik potong adalah solusi dari sistem yang diberikan.

Contoh: Temukan solusi dari sistem persamaan berikut secara grafis.

 

-x + 2y - 3 = 0

3x + 4y – 11 =0

 

Solusi: Kita akan menggambar grafiknya dan melihat apakah keduanya berpotongan di suatu titik. Seperti yang dapat Anda lihat di bawah, kedua garis bertemu di (1, 2). Jadi, solusi dari sistem persamaan linear yang diberikan adalah x = 1 dan y = 2.

 



Namun, kedua garis tersebut mungkin tidak selalu berpotongan. Terkadang keduanya mungkin sejajar. Dalam kasus tersebut, pasangan persamaan linear dalam dua variabel tidak memiliki solusi. Dalam beberapa kasus lain, kedua garis tersebut berimpit satu sama lain. Dalam kasus tersebut, setiap titik pada garis tersebut merupakan solusi dari sistem yang diberikan dan karenanya sistem yang diberikan memiliki jumlah solusi yang tak terbatas.

 

Sistem Persamaan Linear Konsisten, Tidak Konsisten, Independen, dan Dependen.

Jika sistem tersebut memiliki solusi, maka dikatakan konsisten. jika tidak memiliki solusi, dikatakan tidak konsisten.

Jika sistem tersebut memiliki satu solusi tunggal, maka sistem tersebut independen.

Jika sistem tersebut memiliki jumlah solusi tak terbatas, maka sistem tersebut dependen. Artinya, satu variabel bergantung pada variabel lainnya.

 

Perhatikan sistem persamaan linear: a1x + b1y + c1 = 0 dan a2x + b2y + c2 = 0. Di sini kita dapat memahami kapan sistem linear dua variabel konsisten/tidak konsisten dan independen/dependen.

Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear dengan Metode Eliminasi

Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel menggunakan metode eliminasi, kita akan menggunakan langkah-langkah berikut:

Langkah 1: Susun persamaan dalam bentuk standar: ax + by + c = 0 atau ax + by = c.

Langkah 2: Periksa apakah dengan penambahan atau pengurangan persamaan akan mengakibatkan penghapusan variabel.

Langkah 3: Jika tidak, kalikan satu atau kedua persamaan dengan koefisien x atau y sehingga penambahan atau pengurangannya akan mengakibatkan penghapusan salah satu variabel.

Langkah 4: Selesaikan persamaan variabel tunggal yang dihasilkan.

Langkah 5: Substitusikan ke salah satu persamaan yang diberikan untuk mendapatkan nilai variabel lain.

 

Contoh: Selesaikan sistem persamaan berikut menggunakan metode eliminasi.

 

2x + 3y – 11 = 0

3x + 2y – 9 = 0

 

Penambahan atau pengurangan kedua persamaan ini tidak akan mengakibatkan penghapusan variabel apa pun. Mari kita coba menghilangkan variabel x. Koefisien x dalam kedua persamaan adalah 2 dan 3. KPK-nya adalah 6. Kita akan membuat koefisien x dalam kedua persamaan menjadi 6 sehingga suku-suku x saling meniadakan ketika kita mengurangkan persamaan tersebut.

 

2x + 3y – 11 = 0  (x3)  6x + 9y – 33 = 0 

3x + 2y – 9 = 0    (x2)  6x + 4y – 18 = 0   

 

Sekarang kita akan mengurangkan kedua persamaan ini:

5y – 15 = 0

5y = 15

y = 3

 

Substitusikan y = 3 ke salah satu dari dua persamaan yang diberikan dan menentukan nilai  variabel x.

2x + 3y - 11=0

2x + 3(3) – 11 = 0

2x + 9 – 11 = 0

             2x = 2

               x = 1

 

Oleh karena itu, solusi dari sistem persamaan di atas adalah x = 1 dan y = 3.

Menyelesaikan Sistem Persamaan dengan Metode Substitusi

Untuk menyelesaikan sistem dua persamaan linear dengan dua variabel menggunakan metode substitusi, kita harus menggunakan langkah-langkah berikut:

Langkah 1: Selesaikan salah satu persamaan untuk satu variabel.

Langkah 2: Substitusikan persamaan ini ke persamaan lain untuk mendapatkan persamaan dalam satu variabel.

Langkah 3: Selesaikan persamaan untuk variabel tersebut.

Langkah 4: Substitusikan persamaan ini ke persamaan mana pun untuk mendapatkan nilai variabel lain.

 

Contoh:

Selesaikan sistem persamaan berikut menggunakan metode substitusi.

x + 2y – 7 = 0

2x - 5y + 13 = 0

 

Solusi: Mari kita selesaikan persamaan, x + 2y – 7 = 0 untuk y:

x + 2y – 7 = 0

x = 7 – 2y

Substitusikan x = 7 – 2y ke persamaan, 2x – 5y + 13 = 0.

2x - 5y + 13 = 0

2(7 – 2y) - 5y + 13 = 0

14 – 4y – 5y + 13 = 0

⇒                   -9y + 27 = 0

                      9y = 27

                        y = 3

 

Substitusikan y = 3 ini ke persamaan x = 7 – 2y

x = 7 – 2(3) = 7 – 6 = 1

Oleh karena itu, solusi dari sistem yang diberikan adalah x = 1 dan y = 3.




20 Oktober

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

 Persamaan linear adalah persamaan garis lurus yang pangkat variabelnya adalah 1. Persamaan ini dinyatakan sebagai ax + b = 0, dengan x adalah variabel dan a dan b adalah bilangan rasional atau bilangan bulat. Pertidaksamaan adalah pernyataan perbandingan antara dua persamaan. Pertidaksamaan Linear adalah dua persamaan yang nilainya dibandingkan dengan simbol pertidaksamaan seperti <, >, ≤ atau ≥. Persamaan dan Pertidaksamaan linear satu variabel hanya memiliki satu solusi atau satu akar.

Contoh persamaan dan pertidaksamaan linear satu variable:

2x = 4

2a + 3 = 9

3m + 7 < -2

4p - 5 > 2p + 11,     dan  dst.

 

Apa itu Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel?

Persamaan aljabar adalah pernyataan yang menyamakan dua ekspresi matematika. Persamaan linear adalah persamaan tingkat pertama dan memiliki eksponen variabel tertinggi yaitu 1. Bentuk baku persamaan linear dengan satu variabel adalah ax + b = 0, di mana x adalah variabel. Ini berarti bahwa variabel dalam persamaan linear tidak memiliki eksponen seperti kuadrat (pangkat dua) atau kubik (pangkat tiga). Persamaan ini memiliki satu variabel (tidak diketahui); persamaan ini berbentuk linear, yaitu pola yang dibuatnya berupa garis lurus (bukan parabola atau kurva tidak lurus) dan merupakan persamaan atau pertidaksamaan.

Berikut adalah contoh persamaan linear y = 2x + 3 yang diplot pada grafik sebagai garis lurus.


 Berikut adalah grafik lain yang menunjukkan grafik pertidaksamaan. Grafik pada garis biru ini menunjukkan x ≥ - 4.


Setiap persamaan atau pertidaksamaan matematika memiliki 2 sisi. Sisi Kiri dan Sisi Kanan. Dalam kasus persamaan, 2 sisinya sama, yaitu, Sisi Kiri sama dengan Sisi Kanan. Misalnya, 2 tambah 4 sama dengan enam adalah persamaan yang dinyatakan dalam kata-kata.

Contoh persamaan linear dalam satu variabel: x + 5 = 4; 2x + 5 = 15.

Cara terbaik untuk memvisualisasikan persamaan dan pertidaksamaan adalah dengan membayangkan timbangan.

Perhatikan persamaan yang digambarkan dengan timbangan berikut.


Pertidaksamaan linear aljabar mirip dengan persamaan linear aljabar. Yang membedakan hanya tanda sama dengan diganti dengan tanda pertidaksamaan. Dalam kasus pertidaksamaan, alih-alih persamaan, beberapa hubungan lain seperti kurang dari atau lebih besar dari ada antara sisi kiri dan sisi kanan.Contoh: x < 10, pertidaksamaan berlaku antara sisi kiri dan sisi kanan.

 Berikut adalah contoh pertidaksamaan di mana sisi kanan ≠ sisi kiri. Dalam ilustrasi di bawah ini kita dapat melihat bahwa ekspresi di sisi kiri, yaitu, 3x - 4, sebenarnya lebih kecil daripada angka di sisi kanan, yaitu 20. Oleh karena itu, kita dapat menyatakan pertidaksamaan sebagai: 3x - 4 < 20.




Menyelesaikan Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

Ketika kita mensubstitusikan variabel dengan bilangan bulat, pernyataan yang dihasilkan bisa bernilai benar atau salah. Jika pernyataan itu benar, maka bilangan bulat tersebut adalah solusi untuk persamaan atau pertidaksamaan tersebut. Untuk menyelesaikan persamaan atau pertidaksamaan linear yang hanya memiliki satu variabel, ikuti langkah-langkah berikut sambil tetap menyeimbangkan persamaan tersebut.

Langkah-langkahnya sebagai berikut.

1.    Menambahkan atau mengurangi suku-suku yang sama

2.    Mengelompokkan variabel

3.    Mengubah atau menghilangkan (mengeliminasi) suku-suku tersebut

4.    Memverifikasi/mengecek jawaban.

 

Contoh: 1)

Menyelesaikan: 5x + 2 = 12

Pertahankan variabel di sisi kiri dan ubah semua suku lainnya atau konstanta ke sisi kanan. Ingat: Ketika memindahkan suku atau konstanta, lawankan tandanya.

5x = 12 - 2

5x = 10

 x = 2  (Kedua ruas dibagi 5)

 

Verifikasi atau cek apakah x = 2 dalam persamaan linear yang diberikan.

 

Contoh: 2)

Selesaikan: 2(2 – 4x) > -6x + 10

Pertahankan variabel di sisi kiri dan ubah semua suku lainnya atau konstanta ke sisi kanan. Ingat: Ketika memindahkan suku atau konstanta, lawankan tandanya.

2(2 – 4x) > -6x + 10

    4 – 8x > -6x + 10     (Jabarkan perkalian di dalam kurung)

 -8x + 6x > 10 – 4        (Suku-suku sejenis digabungkan dengan pindah ruas)

         -2x > 6

         2x > -6              (Kedua ruas dikalikan -1 dan tanda ketidaksamaan dibalik)

           x < -3              (Kedua ruas dibagi 2)

 

Verifikasi atau cek apakah x < -3 dalam persamaan linear yang diberikan.


Demikianlah sekilas materi persamaan dan pertidaksamaan satu variable.

Semoga Bermanfaat.


17 Oktober

FUNGSI LOGARITMA _ Dasar

 Fungsi logaritma merupakan media penting dalam perhitungan matematika. Logaritma ditemukan pada abad ke-16 oleh John Napier, seorang matematikawan, ilmuwan, dan astronom Skotlandia. Fungsi ini memiliki banyak aplikasi dalam perhitungan astronomi dan ilmiah yang melibatkan angka-angka besar. Fungsi logaritma berkaitan erat dengan fungsi eksponensial dan dianggap sebagai kebalikan dari fungsi eksponensial. Fungsi eksponensial ax = N diubah menjadi fungsi logaritma alog N = x.


Logaritma dari setiap angka N jika diartikan sebagai bentuk eksponensial, maka eksponen yang harus dinaikkan basis logaritmanya. Hal ini untuk memperoleh angka N. Tujuan kita di sini adalah untuk mengetahui lebih lanjut tentang fungsi logaritma, jenis-jenis logaritma, grafik fungsi logaritma, dan sifat-sifat logaritma.

 

Apa itu Fungsi Logaritma?

Fungsi logaritma dasar berbentuk f(x) = alog x atau y = alog x, di mana a > 0. Fungsi ini merupakan kebalikan dari fungsi eksponensial ay = x. Fungsi logaritma mencakup logaritma natural (ln) atau logaritma umum (log). Berikut ini adalah beberapa contoh fungsi logaritma:

 

f(x) = ln (x - 2)

g(x) = 2log (x + 5) - 2

h(x) = 2 log (x2 – 4)

 

Beberapa nilai eksponen dapat dihitung dengan mudah menggunakan fungsi logaritma. Menemukan nilai x dalam ekspresi eksponensial 2x = 8, 2x = 16 sangat mudah dilakukan. Akan tetapi menemukan nilai x dalam 2x = 10 atau 3x = 36 sangat sulit. Di sini kita dapat menggunakan fungsi logaritma untuk mengubah 2x = 10 menjadi bentuk logaritma sebagai 2log 10 = x dan kemudian menemukan nilai x. Logaritma menghitung jumlah kemunculan basis dalam kelipatan berulang. Rumus untuk mengubah fungsi eksponensial menjadi fungsi logaritma adalah sebagai berikut.

 

Fungsi eksponensial dalam bentuk ax = N dapat diubah menjadi fungsi logaritma alog N = x. Logaritma umumnya dihitung dengan basis 10, dan nilai logaritma dari angka apa pun dapat ditemukan menggunakan tabel logaritma Napier. Logaritma dapat dihitung untuk bilangan bulat positif, pecahan, desimal, tetapi tidak dapat dihitung untuk nilai negatif.

 

Domain dan Range Fungsi Logaritma

Mari kita perhatikan fungsi logaritma umum dasar (induk) f(x) = log x (atau y = log x). Kita tahu bahwa log x didefinisikan hanya ketika x > 0. Coba carilah nilai log 0, log (-1), log (-2), dan log (-18) menggunakan kalkulator Anda. Apa yang terjadi? Anda akan mendapatkan kesalahan. Jadi, domain adalah himpunan semua bilangan riil positif. Sekarang, kita akan mengamati beberapa nilai y (output) dari fungsi untuk nilai x (input) yang berbeda.

 

Ketika x = 1, maka nilai y = log 1 = 0

Ketika x = 2, maka nilai y = log 2 = 0,3010

Ketika x = 0,2, maka nilai y = log (0,2) = -0,6990

Ketika x = 0,01, maka nilai y = log (0,01)=  -2, dst.

Kita dapat melihat bahwa y dapat berupa bilangan riil positif atau negatif (atau) dapat juga nol. Jadi, y dapat mengambil nilai dari bilangan riil apa pun. Oleh karena itu, rentang fungsi logaritma adalah himpunan semua bilangan riil.

 

Jadi, domain fungsi log y = log x adalah x > 0 (atau) (0, ∞). Rentang nilai fungsi logaritma apa pun adalah himpunan semua bilangan riil (R)

Contoh:

Carilah domain dan rentang fungsi logaritma f(x) = 2log (2x - 4) + 5.

Solusi:

Untuk mencari domain, tetapkan argumen fungsi lebih besar dari 0 dan selesaikan untuk x.

 

2x - 4 > 0

     2x > 4

      x > 2

Jadi, domain = (2, ∞).

 

Seperti yang telah kita lihat sebelumnya, rentang nilai fungsi logaritma apa pun adalah R. Jadi, rentang f(x) adalah R.

 

Grafik Logaritma

Kita telah melihat bahwa domain fungsi logaritma dasar y = alog x adalah himpunan bilangan riil positif dan rentangnya adalah himpunan semua bilangan riil. Kita tahu bahwa fungsi eksponensial dan log merupakan invers satu sama lain dan karenanya grafiknya simetris terhadap garis y = x. Perhatikan juga bahwa y = 0 ketika x = 0 karena y = alog 1 = 0 untuk sembarang 'a'. Jadi, semua fungsi tersebut memiliki titik potong x (1, 0). Fungsi logaritma tidak memiliki titik potong y karena alog 0 tidak didefinisikan. Merangkum semua ini, grafik fungsi eksponensial dan grafik logaritma terlihat seperti di bawah ini.

 

Sifat-Sifat Grafik Logaritma

Untuk a > 0 dan a ≠ 1

Grafik logaritma meningkat ketika a > 1, dan menurun ketika 0 < a < 1.

Domain diperoleh dengan menetapkan argumen fungsi lebih besar dari 0.

Range adalah himpunan semua bilangan riil.

 

Sifat-Sifat Fungsi Logaritma

Sifat-Sifat fungsi logaritma berguna untuk bekerja di seluruh fungsi logaritma yang kompleks. Semua operasi aritmatika umum di seluruh angka diubah menjadi serangkaian operasi yang berbeda dalam logaritma. Hasil perkalian dua bilangan, jika diambil dalam fungsi logaritma sama dengan jumlah nilai logaritma kedua fungsi tersebut. Demikian pula, operasi pembagian diubah menjadi selisih logaritma kedua bilangan tersebut. Mari kita daftarkan sifat-sifat penting fungsi logaritma pada poin-poin di bawah ini.


Demikian sedikit tentang pengenalan logaritma.

Semoga bermanfaat.