Menaksir
atau membulatkan adalah melakukan penghitungan dengan mengira-ngira.Kita sering
menggunakan kata-kata atau kalimat seperti berikut.
Contoh:
1.
Harga buku agenda kira-kira Rp10.000,00.
2.
Tinggi badan Anita kurang lebih 150 cm.
3.
Berat badan Bagito sekitar 70 kg.
4.
Perjalanan ke rumah nenek sekitar 50 menit.
Kalimat-kalimat
di atas pada dasarnya merupakan penghitungan perkiraan atau penaksiran. Agar
lebih mudah dalam menaksir, cenderung bilangan-bilangan tersebut dibulatkan ke
bilangan puluhan, ratusan atau ribuan terdekat. Dari kalimat di atas mungkin
saja kenyataan yang dialami atau setelah terjadi sebagai berikut.
1.
Harga buku agenda sebenarnya Rp9.650,00
2.
Tinggi badan Anita setelah diukur adalah 153 cm.
3.
Berat badan bagito setelah diukur adalah 67 kg.
4.
Perjalanan Andi ke rumah neneknya memerlukan waktu 45 menit.
Nah,
sebenarnya dalam memperkirakan suatu nilai besaran hampir mendekati suatu nilai
kebenaran.
Dalam
pelajaran Matematika di Sekolah Dasar (SD/MI) juga dipelajari tentang
membulatkan dan menaksir suatu bilangan dan hasil operasi hitung bilangan.
Secara matematis, dalam membulatkan dan menaksir operasi hitung bilangan menggunakan
aturan yang telah disepakati secara ilmiah. Dalam matematika sebelum menaksir
suatu operasi hitung bilangan, tentunya sudah mengerti dahulu tentang pembulatan
bilangan.
A. Membulatkan Bilangan
Pembulatan
bilangan yang dipelajari di sini mencakup seperti pembulatan ke puluhan
terdekat, ratusan terdekat, dan ribuan terdekat.
1. Pembulatan ke puluhan
terdekat.
Pembulatan
ke puluhan terdekat adalah membulatkan bilangan dimana satuannya dibulatkan
menjadi puluhan.
Cara
membulatkan bilangan ke puluhan terdekat
a).
Cermati angka satuan (angka yang menempati nilai tempat satuan)
b).
Jika angkanya lebih dari atau sama dengan 5, dibulatkan ke atas.
c).
Jika angkanya kurang dari 5, dibulatkan ke bawah.
Contoh:
23
dibulatkan menjadi 20 (karena satuan 3 nilainya kurang dari 5, sehingga
pembulatan ke bawah)
47
dibulatkan menjadi 50 (karena satuan 7 nilainya lebih dari 5, sehingga
pembulatan ke atas)
154
dibulatkan menjadi 150 (karena satuan 4 nilainya kurang dari 5, sehingga
pembulatan ke bawah)
268
dibulatkan menjadi 270 (karena satuan 8 nilainya lebih dari 5, sehingga
pembulatan ke atas)
Dengan
pola di atas maka cermati lagi pembulatan ke puluhan terdekat berikut.
34
dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 30.
86
dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 90.
345
dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 350.
893
dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 890.
2.359
dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 2.360.
8.743
dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 8.740.
2. Pembulatan ke Ratusan Terdekat
Pembulatan
ke ratusan terdekat adalah membulatkan bilangan dimana bilangan puluhan
dibulatkan menjadi ratusan.
Cara
membulatkan bilangan ke ratusan terdekat
a).
Cermati bilangan puluhan (angka yang menempati nilai tempat puluhan dan satuan)
b).
Jika bilangannya lebih dari atau sama dengan 50, dibulatkan ke atas.
c).
Jika angkanya kurang dari 50, dibulatkan ke bawah.
Contoh:
39
dibulatkan menjadi 0 (karena bilangan 39 nilainya kurang dari 50, sehingga
pembulatan ke bawah)
82
dibulatkan menjadi 100 (karena bilangan 82 nilainya lebih dari 82, sehingga
pembulatan ke atas)
276
dibulatkan menjadi 300 (karena bilangan 76 nilainya lebih dari 50, sehingga
pembulatan ke atas)
1.724
dibulatkan menjadi 1.700 (karena bilangan 24 nilainya kurang dari 50, sehingga
pembulatan ke bawah)
Dengan
pola di atas maka cermati lagi pembulatan ke ratusan terdekat berikut.
328
dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 300.
854
dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 900.
2.451
dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 2.500.
5.146
dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 5.100.
18.428
dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 18.400.
21.783
dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 21.800.
3. Pembulatan ke Ribuan Terdekat
Pembulatan
ke ribuan terdekat adalah membulatkan bilangan dimana bilangan ratusan
dibulatkan menjadi ribuan.
Cara
membulatkan bilangan ke ratusan terdekat
a).
Cermati bilangan ratusan (angka yang menempati nilai tempat ratusan, puluhan
dan satuan)
b).
Jika bilangannya lebih dari atau sama dengan 500, dibulatkan ke atas.
c).
Jika angkanya kurang dari 500, dibulatkan ke bawah.
Contoh:
567
dibulatkan menjadi 1.000 (karena bilangan 567 nilainya lebih dari 500, sehingga
pembulatan ke atas)
2.459
dibulatkan menjadi 2.000 (karena bilangan 459 nilainya kurang dari 500,
sehingga pembulatan ke bawah)
16.892
dibulatkan menjadi 17.000 (karena bilangan 892 nilainya lebih dari 500,
sehingga pembulatan ke atas)
33.245
dibulatkan menjadi 33.000 (karena bilangan 245 nilainya kurang dari 500,
sehingga pembulatan ke bawah)
Dengan
pola di atas maka cermati lagi pembulatan ke ribuan terdekat berikut.
4.854
dibulatkan ke ribuan terdekat menjadi 5.000.
9.118
dibulatkan ke ribuan terdekat menjadi 9.000.
15.750
dibulatkan ke ribuan terdekat menjadi 16.000.
27.546
dibulatkan ke ribuan terdekat menjadi 28.000.
48.323
dibulatkan ke ribuan terdekat menjadi 48.000.
Demikianlah materi tentang pembulatan bilangan ke puluhan, ratusan dan ribuan terdekat. Materi ini akan berlanjut ke menaksir hasil operasi hitung bilangan.
Untuk belajar lebih lanjut tentang menaksir hasil operasi hitung bilangan, Klik materi di bawah ini.
No comments:
Post a Comment