Rasio (dalam matematika), adalah istilah yang
digunakan untuk membandingkan dua angka atau lebih. Rasio digunakan untuk
menunjukkan seberapa besar atau kecil suatu kuantitas jika dibandingkan dengan
kuantitas lain.
Dalam rasio, dua kuantitas dibandingkan menggunakan
pembagian. Di sini, dividen (yang dibagi) disebut 'anteseden' dan pembagi
disebut 'konsekuen'. Misalnya, dalam kelompok yang beranggotakan 30 orang, 17
orang lebih suka berjalan kaki di pagi hari dan 13 orang lebih suka bersepeda.
Untuk menyatakan informasi ini sebagai rasio, kita menulisnya sebagai 17: 13.
Di sini, simbol ':' dibaca sebagai "adalah ke". Jadi, rasio orang
yang lebih suka berjalan kaki dengan orang yang lebih suka bersepeda dibaca
sebagai '17 adalah ke 13'.
Apa itu Rasio?
Rasio didefinisikan sebagai perbandingan dua kuantitas
dengan satuan sama yang menunjukkan seberapa banyak satu kuantitas hadir dalam
kuantitas lainnya. Rasio dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis. Salah
satunya adalah rasio bagian ke bagian dan yang lainnya adalah rasio bagian ke
keseluruhan. Rasio bagian ke bagian menunjukkan bagaimana dua entitas atau
kelompok yang berbeda saling terkait. Misalnya, rasio anak laki-laki dan anak
perempuan dalam satu kelas adalah 12:15, sedangkan rasio bagian ke keseluruhan
menunjukkan hubungan antara kelompok tertentu dengan keseluruhan. Misalnya,
dari setiap 10 orang, 5 di antaranya suka membaca buku. Oleh karena itu, rasio
bagian terhadap keseluruhan adalah 5:10, yang berarti setiap 5 orang dari 10
orang suka membaca buku.
Rumus Rasio
Kita menggunakan rumus rasio saat membandingkan
hubungan antara dua angka atau kuantitas. Bentuk umum untuk merepresentasikan
rasio antara dua kuantitas, misalnya 'a' dan 'b' adalah a : b, yang dibaca
sebagai 'a ke b'.
Mengekspresikan Rasio sebagai 'a ke b'
Bentuk pecahan yang merepresentasikan rasio ini adalah
a/b. Untuk lebih menyederhanakan rasio, kita mengikuti prosedur yang sama yang
kita gunakan untuk menyederhanakan pecahan. a : b = a/b. Mari kita pahami ini
dengan sebuah contoh.
Contoh: Di dalam kelas yang beranggotakan 50 siswa, 23
siswa perempuan dan sisanya laki-laki. Carilah rasio jumlah siswa laki-laki
terhadap jumlah siswa perempuan.
Jumlah siswa = 50; Jumlah siswa perempuan = 24.
Jumlah siswa laki-laki = Jumlah siswa - Jumlah siswa
perempuan
= 50 - 24
= 26
Oleh karena itu, rasio yang diinginkan adalah (Jumlah
siswa laki-laki : Jumlah siswa perempuan), yaitu 26 : 24 atau 13 : 12.
Perhitungan Rasio
Untuk menghitung rasio dua kuantitas, kita dapat
menggunakan langkah-langkah berikut. Mari kita pahami ini dengan sebuah contoh.
Misalnya, jika 15 cangkir tepung dan 20 cangkir gula diperlukan untuk membuat
panekuk yang lembut, mari kita hitung rasio tepung dan gula yang digunakan
dalam resep tersebut.
Langkah 1:
Carilah kuantitas dari kedua skenario yang ingin kita tentukan rasionya. Dalam
kasus ini, rasionya adalah 15 dan 20.
Langkah 2:
Tulislah dalam bentuk pecahan a/b. Jadi, kita tuliskan sebagai 15/20.
Langkah 3:
Sederhanakan pecahan lebih lanjut, jika memungkinkan. Pecahan yang
disederhanakan akan memberikan rasio akhir. Di sini, 15/20 dapat disederhanakan
menjadi 3/4.
Langkah 4:
Oleh karena itu, rasio tepung terhadap gula dapat dinyatakan sebagai 3 : 4.
Bagaimana Menyederhanakan Rasio?
Rasio menyatakan seberapa banyak suatu kuantitas yang
dibutuhkan dibandingkan dengan kuantitas lainnya. Dua suku dalam rasio dapat
disederhanakan dan dinyatakan dalam bentuk terendahnya. Rasio ketika dinyatakan
dalam suku terendahnya mudah dipahami dan dapat disederhanakan dengan cara yang
sama seperti kita menyederhanakan pecahan. Untuk menyederhanakan rasio, kita
menggunakan langkah-langkah berikut. Mari kita pahami ini dengan sebuah contoh.
Misalnya, mari kita sederhanakan rasio 36:20.
Langkah 1:
Tulis rasio yang diberikan a : b dalam bentuk pecahan a/b. Saat menulis rasio
dalam bentuk pecahan, kita mendapatkan 36/20.
Langkah 2:
Carilah faktor persekutuan terbesar dari 'a' dan 'b'. Dalam kasus ini, FPB dari
36 dan 20 adalah 4.
Langkah 3:
Bagilah pembilang dan penyebut pecahan dengan FPB untuk memperoleh pecahan yang
disederhanakan. Di sini, dengan membagi pembilang dan penyebut dengan 4, kita
peroleh, (36 : 4)/(20 : 4) = 9/5.
Langkah 4:
Nyatakan pecahan ini dalam bentuk rasio untuk memperoleh hasilnya. Oleh karena
itu, rasio yang disederhanakan adalah 9 : 5.
Tips dan Trik tentang Rasio:
Jika kedua angka 'a' dan 'b' sama dalam rasio a : b,
maka a: b = 1.
Jika a > b dalam rasio a : b, maka a : b > 1.
Jika a < b dalam rasio a : b, maka a : b < 1.
Harus dipastikan bahwa satuan kedua kuantitas tersebut
sama (sama satuan) sebelum membandingkannya.
Rasio Ekuivalen
Rasio ekuivalen mirip dengan pecahan ekuivalen. Jika
anteseden (suku pertama) dan konsekuen (suku kedua) dari rasio tertentu
dikalikan atau dibagi dengan angka yang sama selain nol, maka akan menghasilkan
rasio ekuivalen. Misalnya, ketika anteseden dan konsekuen rasio 1 : 3 dikalikan
dengan 4, kita memperoleh, (1 × 4) : (3 × 4) atau 4 : 12. Di sini, 1 : 3 dan 4 :
12 adalah rasio ekuivalen. Demikian pula, ketika kedua suku rasio 24 : 15
dibagi dengan 3, hasilnya adalah 8 : 5. Di sini, 24 : 15 dan 8 : 5 adalah rasio
yang setara. Jumlah rasio yang setara tak terbatas dari rasio apa pun dapat
ditemukan dengan mengalikan anteseden dan konsekuen dengan bilangan bulat
positif.
Tabel Rasio
Tabel rasio adalah daftar yang berisi rasio yang
setara dari rasio apa pun secara terstruktur. Tabel rasio berikut memberikan
hubungan antara rasio 1 : 4 dan empat rasio yang setara. Rasio yang setara
saling terkait dengan perkalian angka. Rasio yang setara diperoleh dengan
mengalikan atau membagi dua suku rasio dengan angka yang sama. Dalam contoh
yang ditunjukkan pada gambar, mari kita ambil rasio 1 : 4 dan temukan empat
rasio yang setara, dengan mengalikan kedua suku rasio dengan 2, 3, 6, dan 9.
Hasilnya, kita mendapatkan 2 : 8, 3 : 12, 6 : 24, dan 9 : 36.
SEMOGA BERMANFAAT
No comments:
Post a Comment