09 April

KUMPULAN Soal Standar Ujian Sekolah (US) / Ujian Nasional (UN) Matematika SD/MI _KELILING DAN LUAS BANGUN DATAR


Hai, Sahabat MATH Solution. Ujian sekolah dan ujian nasional merupakan sebuat alat untuk menguji ketuntasan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Sekolah dan Ujian Nasional adalah Matematika SD/MI.

Kali ini kita akan admin berikan beberapa soal latihan ujian sekolah atau ujian nasional Matematika SD/MI tentang keliling dan luas bangun datar. Ujian nasional menjadi bahan untuk melanjutkan sekolah berikutnya. Karena ini sangat penting maka kamu harus banyak berlatih mengerjakan soal-soal standar ujian sekolah atau ujian nasional. Nah, bagaimana bentuk soal ujian sekolah dan ujian nasional tersebut? Kamu bisa berlatih dengan soal-soal seperti berikut ini.

Kali ini akan kita bahas soal tentang keliling dan luas bangun datar.


1.    Perhatikan gambar di bawah ini.

 


Keliling jajargenjang di atas adalah . . . ..

a.    60 cm

b.    70 cm

c.    80 cm

d.    100 cm

Jawaban : c

Jajargenjang di atas dapat digambar dengan ukuran seperti berikut.


Keliling = 23 + 17 + 23 + 17

= 80 cm

Jadi, keliling jajargenjang adalah 80 cm.

 

2.    Perhatikan gambar di bawah ini.

 Keliling jajargenjang di atas adalah . . . ..

a.    96 cm

b.    128 cm

c.    160 cm

d.    384 cm

Jawaban : c

Keliling adalah jumlahan sisi-sisi pada belah ketupat.

K   = 4 × panjang sisi

      = 4 × 40

      = 160 cm

Jadi, keliling belah ketupat adalah 160 cm.

 

3.    Perhatikan gambar di bawah ini.

 

Luas layang-layang di atas adalah . . . ..

a.    105 cm2

b.    225 cm2

c.    275 cm2

d.    325 cm2

Jawaban : d



4.    Perhatikan gambar di bawah ini.


Luas trapesium di atas adalah . . . ..

a.    150 cm2

b.    180 cm2

c.    250 cm2

d.    300 cm2

Jawaban : a


5.    Perhatikan segitiga di bawah ini.


 Luas segitiga di atas adalah . . . ..

a.    120 cm2

b.    128 cm2

c.    140 cm2

d.    168 cm2

Jawaban : d


Demikian sekilas soal-soal sering keluar dalam ujian sekolah dan ujian nasional Matematika tingkat SD/MI  tentang keliling dan luas bangun datar.

Semoga bermanfaat.

 

tag:

Keliling persegi, luas persegi, Keliling persegi panjang, luas persegi panjang, Keliling belah ketupat, luas belah ketupat, Keliling jajargenjang, luas jajargenjang, Keliling trapesium, luas trapesium, Keliling layang-layang, luas layang-layang, 


Cara Mudah Menentukan Rata-rata, Median, dan Modus Disertai Contohnya

 

Rata-rata, Median, dan Modus

Rata-rata, median, dan modus adalah tiga ukuran pemusatan datadalam statistik. Kita mengidentifikasi posisi sentral dari setiap kumpulan data saat mendeskripsikan sekumpulan data. Ini dikenal sebagai ukuran kecenderungan sentral. Kita menemukan data setiap hari. Kita menemukannya di surat kabar, artikel, laporan bank, tagihan telepon seluler, dan listrik. Daftarnya tidak ada habisnya dan semuanya ada di sekitar kita. Sekarang muncul pertanyaan apakah kita dapat mengetahui beberapa fitur penting dari data dengan hanya mempertimbangkan perwakilan data tertentu. Ini dimungkinkan dengan menggunakan ukuran pemusatan data, yaitu rata-rata, median, dan modus.

 

Mari kita pahami rata-rata, median, dan modus secara terperinci di bagian berikut menggunakan contoh yang sudah diselesaikan.

 

Apa itu Rata-rata, Median, dan Modus dalam Statistik?

Rata-rata, median, dan modus adalah ukuran pemusatan data. Ukuran ini yang digunakan untuk mempelajari berbagai karakteristik dari sekumpulan data tertentu. Ukuran pemusatan datamendeskripsikan sekumpulan data dengan mengidentifikasi posisi sentral dalam sekumpulan data sebagai nilai tunggal. Kita dapat menganggapnya sebagai kecenderungan data untuk mengelompok di sekitar nilai tengah. Dalam statistik, tiga ukuran pemusatan data yang paling umum adalah Rata-rata, Median, dan Modus.

 

Rata-rata: Rata-rata juga dikenal sebagai rata-rata, dan dihitung dengan menjumlahkan semua nilai dalam kumpulan data dan membaginya dengan jumlah total nilai.

Median: Median adalah nilai tengah kumpulan data, yang memisahkan nilai tertinggi dan terendah secara merata. Median dihitung dengan mengurutkan kumpulan data dari terendah ke tertinggi dan menemukan nilai di tengah yang tepat.

Modus: Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam kumpulan data.

 

Memilih ukuran pemusatan data yang terbaik bergantung pada jenis data yang kita miliki. Mari kita mulai dengan memahami arti dari masing-masing istilah ini.

 

Rata-rata

Rata-rata dari data yang diberikan adalah jumlah semua pengamatan dibagi dengan banyak pengamatan. Misalnya, skor pemain kriket dalam lima pertandingan ODI adalah sebagai berikut: 12, 34, 45, 50, 24. Untuk menemukan skor rata-ratanya dalam suatu pertandingan, kita hitung nilai rata-rata data menggunakan rumus rata-rata:

Rata-rata = Jumlah semua pengamatan/Banyak pengamatan

                = (12 + 34 + 45 + 50 + 24)/5

                = 165/5

                = 33

 

Rata-rata dilambangkan dengan x̄ (diucapkan sebagai x bar). Rata-rata dihitung sedikit berbeda saat data dikelompokkan atau tidak dikelompokkan. Mari kita cari rata-rata dalam kedua kasus.

 

Rata-rata Data yang Tidak Dikelompokkan

Misalkan x1, x2, x3 , . . . , xn adalah n pengamatan. Kita dapat mencari nilai rata-rata menggunakan rumus rata-rata berikut:

 

Rata-rata, x̄ = (x1 + x2 + ... + xn)/n

 

Contoh:

Diketahui tinggi badan 5 orang sebagai berikut.

142 cm, 150 cm, 149 cm, 156 cm, dan 153 cm

Carilah rata-rata tinggi badan.

Jawaban:

Rata-rata tinggi badan:

x̄ = (142 + 150 + 149 + 156 + 153)/5

   = 750/5

   = 150

Rata-rata, x̄ = 150 cm

Jadi, rata-rata tinggi badan adalah 150 cm.

 

Median

Nilai pengamatan paling tengah, yang diperoleh setelah data disusun dalam urutan menaik atau menurun, disebut median data.

Misalnya, perhatikan data berikut: 5, 7, 4, 4, 6, 3, 2. Mari kita susun data ini dalam urutan menaik: 2, 3, 4, 4, 5, 6, 7. Ada 7 observasi.

Nilai yang ada di posisi tengah adalah 4

Jadi, median = nilai tengah, yaitu 4

 

Median Data yang Tidak Dikelompokkan

Langkah 1: Susun data dalam urutan menaik atau menurun.

Langkah 2: Misalkan jumlah total observasi adalah n.

Untuk mencari median, kita perlu mempertimbangkan apakah n genap atau ganjil. Jika n ganjil, gunakan rumus:

 

Median = observasi ke-[(n + 1)/2]

 

Contoh

Perhatikan data berikut:

56, 67, 54, 34, 78, 43, 23. Berapakah mediannya?

Jawaban:

Jika disusun dalam urutan menaik, diperoleh:

23, 34, 43, 54, 56, 67, 78.

Di sini, terdapat banyak pengamatan = 7

Dengan demikian median terletak pada urutan ke-(7 + 1)/2 = 4

Artinya median terdapat pada pengamatan ke-4 (setelah data diurutkan).

Tampak bahwa data urutan ke-4 adalah 54.

Jadi, mediannya adalah 54.

 

Jika n genap, maka gunakan rumus:

 

Median = [data ke-(n/2) + data ke-((n/2) + 1)]/2

 

Contoh:

Perhatikan data: 50, 67, 24, 34, 78, 43. Berapakah mediannya?

 

Jawaban:

Jika disusun dalam urutan menaik, diperoleh:

 24, 34, 43, 50, 67, 78.

Di sini, terdapapat banyak pengamatan = 6

Dengan menggunakan rumus median,

 

Median  = (data ke-3 + daat ke-4) / 2

              = (43 + 50)/2

             = 83/2

             = 46,5

 

Jadi, mediannya adalah 46,5.

 

Modus

Nilai yang paling sering muncul dalam data yang diberikan, yaitu pengamatan dengan frekuensi tertinggi disebut modus data.

 

Modus untuk Data Tidak Berkelompok (Data Tunggal)

Untuk data tidak berkelompok, kita hanya perlu mengidentifikasi pengamatan yang muncul paling banyak.

 

Modus = Pengamatan dengan frekuensi maksimum

 

Misalnya dalam data: 6, 8, 9, 3, 4, 6, 7, 6, 3, nilai 6 muncul paling banyak. Jadi, modus = 6. Cara mudah untuk mengingat modus adalah: Data Paling Sering Dimasukkan.

Catatan: Suatu data mungkin tidak memiliki modus, 1 modus, atau lebih dari 1 modus. Bergantung pada jumlah modus yang dimiliki data, data tersebut dapat disebut unimodal, bimodal, trimodal, atau multimodal.

 

Contoh yang dibahas di atas hanya memiliki 1 modus, jadi data tersebut unimodal.

 

Demikian sekilas tentang materi mean, median, dan modus untuk data tunggal.

Semoga Bermanfaat.


LATIHAN Soal Ulangan Semester, Ujian Sekolah (US) / Ujian Nasional (UN) Matematika _ Barisan Dan Deret Aritmetika

 

Hai, Sahabat IMATH Solution. Ulangan semester, Ujian sekolah dan ujian nasional merupakan sebuat alat untuk menguji ketuntasan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam Ulangan semester, Ujian Sekolah dan Ujian Nasional adalah Matematika SMP/MTs.

Kali ini kita akan admin berikan satu paket soal latihan Ulangan semester, ujian sekolah atau ujian nasional Matematika SMP/MTs. Gunakan soal-soal ini untuk berlatih.  Makin banyak berlatih maka kamu akan akan makin mudah mengerjakan soal-soal ulangan semester, ujian sekolah atau ujian nasional. Nah, bagaimana bentuk ulangan semester, soal ujian sekolah dan ujian nasional tersebut?

Simak beberapa soal di bawah ini tentang Barisa dan Deret Aritmetika.

 

1. Diketahui barisan aritmetika: 4, 7, 10, 13, ...

Suku ke-10 dari barisan tersebut adalah ...

A. 28 

B. 30 

C. 31 

D. 34 

Jawaban: C. 31

 

2. Jumlah 15 suku pertama dari barisan aritmetika 2, 5, 8, ... adalah ...

A. 345 

B. 360 

C. 375 

D. 390 

Jawaban: B. 360

 

3. Selisih antara suku ke-20 dan suku ke-5 dari barisan aritmetika 3, 6, 9, 12, ... adalah ...

A. 45 

B. 48 

C. 51 

D. 54 

Jawaban: C. 51

4. Rina menabung setiap minggu. Minggu pertama ia menabung Rp10.000 dan setiap minggu berikutnya ditambah Rp5.000. Jumlah tabungan Rina selama 6 minggu adalah ...

A. Rp90.000 

B. Rp95.000 

C. Rp100.000 

D. Rp105.000 

Jawaban: C. Rp100.000

 

5. Seorang petani memupuk lahannya secara bertahap. Hari pertama 1 kg, hari kedua 2 kg, hari ketiga 3 kg, dan seterusnya. Total pupuk yang digunakan selama 20 hari adalah ...

A. 200 kg 

B. 210 kg 

C. 220 kg 

D. 230 kg 

Jawaban: B. 210 kg

 

6. Suku ke-8 suatu barisan aritmetika adalah 29, dan suku ke-15 adalah 50. Maka suku pertama barisan tersebut adalah ...

A. 8 

B. 10 

C. 11 

D. 12 

Jawaban: C. 11

 

7. Seorang atlet menambah jarak lari hariannya sebanyak 250 meter per hari. Hari pertama ia berlari 1 km. Jarak total yang ia tempuh selama 7 hari adalah ...

A. 11.5 km 

B. 12.25 km 

C. 13.75 km 

D. 14.5 km 

Jawaban: B. 12.25 km

 

8. Jika jumlah 10 suku pertama suatu barisan aritmetika adalah 320 dan suku pertama adalah 5, maka beda barisannya adalah ...

A. 4 

B. 5 

C. 6 

D. 7 

Jawaban: D. 7

 

9. Dalam sebuah gedung bertingkat, jumlah kursi di setiap lantai mengikuti pola aritmetika. Lantai 1 terdapat 20 kursi, lantai 2 ada 25 kursi, dan seterusnya. Jumlah kursi dari lantai 1 sampai lantai 5 adalah ...

A. 115 

B. 120 

C. 125 

D. 130 

Jawaban: A. 115

 

10. Deret aritmetika memiliki jumlah 6 suku pertama sebesar 75, dan suku pertama adalah 5. Beda (selisih antar suku) dari deret tersebut adalah ...

A. 2 

B. 3 

C. 4 

D. 5 

Jawaban: C. 4

 

 

Demikian sekilas soal-soal latihan untuk menghadapi Ulangan Semester dan Ujian Sekolah mapel Matematika tingkat SMP/MTs  tentang Barisan dan Deret Aritmetika.

Semoga bermanfaat.

 



07 April

MATERI DAN SOAL Standar Ujian Sekolah (US) / Ujian Nasional (UN) Matematika SD/MI _KONVERSI SATUAN VOLUME

 

Hai, Sahabat MATH Tutorial. Ujian sekolah dan ujian nasional merupakan sebuat alat untuk menguji ketuntasan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Sekolah dan Ujian Nasional adalah Matematika SD/MI.

Kali ini kita akan admin berikan satu paket soal latihan ujian sekolah atau ujian nasional Matematika SD/MI. Ujian nasional menjadi bahan untuk melanjutkan sekolah berikutnya. Karena ini sangat penting maka kamu harus banyak berlatih mengerjakan soal-soal standar ujian sekolah atau ujian nasional. Nah, bagaimana bentuk soal ujian sekolah dan ujian nasional tersebut? Kamu bisa berlatih dengan soal-soal seperti berikut ini.

Kali ini akan kita bahas soal tentang Kesetaraan AntarSatuan Volume.

 

Satuan Volume

Satuan luas yang sering dipakai antara lain liter, m3, cm3, dan mm3.

Konversi satuan volume.



1 km3 = 1.000 hm3                         1 km3 = (1.000 1.000) dam3 = 1.000.000 dam3

1 hm3 = 1.000 dam3                      1 hm3 = (1.000 1.000) m3  = 1.000.000 m3

1 dam3 = 1.000 m3                        1 m3 = (1.000 1.000) cm3 = 1.000.000 cm3

1 m3 = 1.000 dm3                          1 dm3 = (1.000 1.000) mm3 = 1.000.000 mm3

1 dm3 = 1.000 cm3 (cc)                 1 hm3 = (1.000 1.000 1.000) dm3 = 1000.000.000 dm3

1 cm3 (cc) = 1.000 mm3                1 m3 = (1.000 1.000 1.000) mm3 = 1000.000.000 mm3        

1 liter = 1 dm3 = 1.000 cc             1 liter = (1.000 1.000) mm3 = 1.000.000 mm3

1 liter = 10 desiliter                        1 liter = (10 10) sentiliter = 100 sentiliter

1 desiliter = 10 sentiliter                1 liter = (10 10 10) mililiter = 1.000 mililiter

1 centiliter = 10 mililiter                 1 centiliter = (10 10) mililiter = 100 mililiter



1.    Hasil dari 4 m3 + 25 dm3 + 7.500 cm3 = . . . dm3.

A.     4.032,5

B.     4.100

C.     4.775

D.     40.100

Jawaban: A


2.    Hasil dari 5,7 liter + 15 desiliter + 275 mililiter = . . .

A.     6.775 mililiter

B.     6.625 mililiter

C.     7.375 mililiter

D.     7.475 mililiter

Jawaban: D

5,7 liter + 15 desiliter + 275 mililiter

= (5,7 1.000) mililiter + (15 100) desiliter + 275 mililiter

= 5.700 mililiter + 1.500 mililiter + 275 mililiter

= (5.700 + 1.500 + 275) mililiter

= 7.475 mililiter




4.    Sebuah mobil tangki membawa minyak tanah sebanyak 16 m3. Minyak tersebut dikirimkan ke dua agen minyak tanah masing-masing sebanyak 7.500 liter dan 6.800 dm3. Sisa minak tanah di dalam tangki sebanyak  . . . ..

A.     1.500 liter

B.     1.600 liter

C.     1.700 liter

D.     1.800 liter

Jawaban: C

       Sisa minyak tanah di dalam tangki adalah jumlah minyak di dalam tangki mula-mula dikurangi jumlah minyak untuk agen.

16 m3 – 7.500 liter –  6.800 dm3

= (16 1.000) dm3 – 7.500 liter –  6.800 dm3

= 16.000 dm3 – 7.500 liter –  6.800 dm3

= 16.000 liter – 7.500 liter –  6.800 liter

= (16.000 – 7.500 –  6.800) liter

= 1.700 liter

Jadi, sisa minyak di dalam tangki adalah 1.700 liter.

 

5.    Bu Yuni  seorang penjual minyak wangi mempunyai 4 varian yang berbeda. Volume masing-masing varian berturut-turut 0,8 liter, 1.450 cc,  0,012 m3 dan 1.250 mililiter. Jumlah minyak wangi yang dimiliki Bu Yuni sebanyak . . . . liter.

A.     4,7 liter

B.     5,9 liter

C.     12,5 liter

D.     15,5 liter

Jawaban: D



Demikian sekilas soal-soal sering keluar dalam ujian sekolah dan ujian nasional Matematika tingkat SD/MI  tentang Kesetaraan antarsatuan volume.

Semoga bermanfaat.