Pada kesempatan ini akan admin berikan beberapa contoh
soal cerita berkaitan dengan aritmetika sosial. Aritmetika sosial merupakan materi
yang mempelajari seluk beluk harga pembelian, harga penjualan, keuntungan,
kerugian, persentase keutungan, persentase kerugian, bruto, tara, neto, dan
pajak.
Nah, bagaimana bentuk soal aritmetika sosial dan
pembahasannya?
Simak dan pelajari dibawah ini sampai kamu paham.
Soal 1
Pedagang buah apel fuji membeli dengan harga Rp20.000,00
per kg. Jka apel tersebut dijual dengan harga Rp25.000,00 per kg, maka hitung
untung atau rugi pedagang tersebut? Jika untung, berapa keuntungannya? Dan jika
rugi, berapa kerugiannya?
Pembahasan:
Harga pembelian Rp20.000,00
Harga penjualan Rp25.000,00
Tampak bahwa harga pembelian < harga penjualan
Rp20.000,00 < Rp25.000,00
Besar keuntungan
= harga jual - harga beli
= Rp25.000,00 - Rp20.000,00
= Rp5.000,00
Jadi, pedagang mendapatkan keuntungan sebesar Rp5.000,00,00.
Soal 2
Galih menjual roti dengan modal Rp80.000,00 dan hasil
yang didapatkan dari penjualan roti adalah Rp100.000,00. Berapa persen
keuntungan Galih?
Pembahasan:
Keuntungan = harga jual - moal
= Rp100.000,00 - Rp80.000,00
= Rp20.000,00
Persentase untung = untung/modal x 100% = 20.000,00/80.000,00
x 100%
= 1/4 x 100% = 25%
Jadi, keuntungan Galih 25%.
Soal 3
Seorang pedagang es keliling setiap hari mendapatkan
keuntungan 30% atau Rp45.000,00. Hitunglah harga pembelian dan penjualannya!
Pembahasan:
Persentase untung = 30%
Pembelian = 100%/30% x 45.000
= 10/3 x 45.000
= 450.000/3
= 150.000
Penjualan = pembelian + untung
= Rp150.000,00 + Rp45.000,00
= Rp195.000,00
Jadi, harga pembelian Rp150.000,00 dan harga penjualan
Rp195.000,00.
Soal 4
Pada sebuah kantong semen yang sering kita lihat
terdapat tulisan netto 50 kg. Jika berat kantongnya 300 gram, berapa brutonya?
Pembahasan:
Netto = 50 kg
Tara = 300 gram = 0,3 kg
Bruto = Netto + Tara
= 50 kg
+ 0,3 kg
= 5,3
kg
Jadi, berat bruto semen adalah 5,3 kg
Soal 5
Satu lusin pulpen dibeli seharga Rp20.000,00. Setiap
pulpen lalu dijual dengan harga Rp2.000 per buah. Jadi, berapa keuntungan yang
bisa diperoleh dari penjualan 1 lusin pulpen tersebut?
Pembahasan:
Harga pembelian: Rp20.000,00
Harga penjualan: 12 x Rp2.000,00 = Rp24.000,00
Nilai keuntungan penjualan 1 lusin pulpen adalah:
Rp24.000,00 – Rp20.000,00 = Rp4.000,00.
Soal 6
Seorang pedagang es jus membeli 12 buah durian untuk
bahan jualannya. Dia kemudian membayar pakai 3 lembar uang Rp100 ribuan, dan
mendapatkan uang kembalian Rp30.000,00. Jika si pedagang itu hanya membeli 8
buah durian, dia harus membayarkan uang berapa?
Pembahasan:
Harga pembelian 12 buah durian adalah:
(3 × Rp100.000,00) – Rp30.000,00
= Rp300.000,00 – Rp30.000,00
= Rp270.000,00.
Harga pembelian durian per buah adalah: Rp270.000,00 /
12 = Rp22.500.
Harga pembelian 8 buah durian adalah:
8 × Rp22.500 = Rp180.000,00.
Soal 7
Indra membeli 1 kuintal beras seharga Rp12.000,00 per
kg. Dia lalu menjual beras itu dengan hasil penjualan Rp1.500.000,00. Berapa
persentase untung atau rugi yang didapatkan oleh Indra?
Pembahasan:
Harga pembelian = (100 × Rp12.000,00) = Rp1.200.000,00
Harga penjualan = Rp1.500.000,00
Karena nilai harga penjualan lebih dari harga
pembelian, berarti Indra mendapatkan keuntungan.
Keuntungan dari penjualan beras 1 kuintal
= Rp1.500.000,00 – Rp1.200.000,00
= Rp300.000,00.
Persentase keuntungan yang diperoleh Indra bisa
dihitung dengan membagi untung dengan harga beli lalu dikalikan 100.
Keuntungan = 300.000/1.200.000 x 100%
= ¼ x 100%
= 25%
Jadi, nilai persentase untungnya adalah 25%.
Soal 8
Wati membeli 5 karung beras dengan bruto masing-masing
60 kg dan tara 1%. Berapa rupiah yang harus dibayarkan oleh Wati jika harga
beras Rp12.000,00 per kg?
Pembahasan:
Bruto (berat kotor), netto (berat bersih), tara (bruto
- netto).
Berat Bruto 5 karung beras: (5 × 60 kg) = 300 kg
Tara 1%: 1/100 × 300 kg = 3 kg
Berat Netto 5 karung beras: 300 kg – 3 kg = 297 kg
Harga beli 5 karung beras (neto),
= 297 × Rp12.000,00
= Rp3.564.000,00
Wati harus membayar Rp3.564.000,00.
Soal 9
Pak Deni menerima gaji dari kantornya senilai Rp5.600.000,00
sebulan, dengan penghasilan tidak kena pajak Rp4.800.000,00. Apabila besaran
pajak penghasilan (PPh) diketahui 2,5%, berapakah nilai gaji yang diterima Pak
Deni per bulan?
Pembahasan:
Besar gaji: Rp5.600.000,00
Penghasilan tidak kena pajak: Rp4.800.000,00
Besar penghasilan kena pajak: Rp5.600.000,00 – Rp4.800.000,00
= Rp600.000,00
Besar pajak penghasilan (PPh)
= 2,5% × penghasilan kena pajak
= 2,5/100 × Rp600.000,00
= Rp15.000,00
Gaji bersih yang diterima oleh Pak Deni
= Rp5.600.000,00 – Rp15.000,00
= Rp5.585.000,00
Soal 10
Wawan menjual sepatu seharga Rp210.000,00. Dari
penjualan itu, ia mendapat untung 5% dari harga beli. Berapakah harga beli
sepatu tersebut sebelum dijual Wawan?
Pembahasan:
Harga penjualan bisa dihitung dengan harga pembelian +
untung.
Harga
penjualan = harga pembelian + 5% harga pembelian
210.000 = 100% harga pembelian + 5% harga pembelian
210.000 = 105% × harga pembelian
Harga pembelian = 100/105 × 210.000
= 200.000
Jadi, harga pembelian sepatu yang dijual Wawan adalah Rp200.000,00.
Demikian ulasan mengenai contoh soal aritmatika
sosial.
Semoga bermanfaat!