28 December

PELUANG KEJADIAN (PROBABILITAS)

 Probabilitas

Probabilitas mendefinisikan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa. Ada banyak situasi kehidupan nyata di mana kita mungkin harus memprediksi hasil suatu peristiwa. Kita mungkin yakin atau tidak yakin dengan hasil suatu peristiwa. Dalam kasus seperti itu, kita mengatakan bahwa ada kemungkinan peristiwa ini terjadi atau tidak terjadi. Probabilitas umumnya memiliki aplikasi yang hebat dalam permainan, dalam bisnis untuk membuat prediksi, dan juga memiliki aplikasi yang luas dalam bidang kecerdasan buatan yang baru ini.

 

Probabilitas suatu peristiwa dapat dihitung dengan rumus probabilitas dengan hanya membagi jumlah hasil yang menguntungkan dengan jumlah total hasil yang mungkin. Nilai probabilitas terjadinya suatu peristiwa dapat berada di antara 0 dan 1 karena jumlah hasil yang menguntungkan tidak akan pernah lebih dari jumlah total hasil. Selain itu, jumlah hasil yang menguntungkan tidak boleh negatif. Mari kita bahas dasar-dasar probabilitas secara terperinci di bagian berikut.

 

Apa itu Probabilitas?

Probabilitas dapat didefinisikan sebagai rasio jumlah hasil yang menguntungkan dengan jumlah total hasil suatu peristiwa. Untuk percobaan yang memiliki jumlah hasil 'n', jumlah hasil yang menguntungkan dapat dilambangkan dengan x. Rumus untuk menghitung probabilitas suatu kejadian adalah sebagai berikut.

 

Probabilitas (Kejadian) = Hasil yang Menguntungkan/Total Hasil = x/n

 

Probabilitas digunakan untuk memprediksi hasil dari pelemparan koin, lemparan dadu, atau penarikan kartu dari setumpuk kartu remi. Probabilitas diklasifikasikan menjadi dua jenis:

1. Probabilitas teoritis

2. Probabilitas eksperimental

 

Terminologi Teori Probabilitas

Istilah-istilah berikut dalam teori probabilitas membantu dalam pemahaman yang lebih baik tentang konsep probabilitas.

 

Eksperimen: Uji coba atau operasi yang dilakukan untuk menghasilkan suatu hasil disebut eksperimen.

 

Ruang Sampel: Semua kemungkinan hasil dari suatu eksperimen bersama-sama membentuk ruang sampel. Misalnya, ruang sampel pelemparan koin adalah {sisi gambar, sisi angka}.

 

Hasil yang Menguntungkan: Suatu kejadian yang telah menghasilkan hasil yang diinginkan atau kejadian yang diharapkan disebut hasil yang menguntungkan. Misalnya, ketika kita melempar dua dadu, hasil yang mungkin/menguntungkan dari jumlah angka pada kedua dadu adalah 4 adalah (1,3), (2,2), dan (3,1).

 

Uji Coba: Uji coba menunjukkan dilakukannya eksperimen acak.

 

Eksperimen Acak: Eksperimen yang memiliki serangkaian hasil yang terdefinisi dengan baik disebut eksperimen acak. Misalnya, ketika kita melempar koin, kita tahu bahwa kita akan mendapat sisi depan atau belakang, tetapi kita tidak yakin mana yang akan muncul.

 

Peristiwa (kejadian): Jumlah total hasil dari eksperimen acak disebut peristiwa.

 

Peristiwa dengan Kemungkinan yang Sama: Peristiwa yang memiliki peluang atau probabilitas yang sama untuk terjadi disebut peristiwa dengan kemungkinan yang sama. Hasil dari satu peristiwa tidak bergantung pada peristiwa lainnya. Misalnya, ketika kita melempar koin, ada peluang yang sama untuk mendapatkan sisi depan atau belakang.

 

Peristiwa Lengkap: Ketika serangkaian semua hasil dari suatu peristiwa sama dengan ruang sampel, kita menyebutnya peristiwa lengkap.

 

Peristiwa yang Saling Eksklusif: Peristiwa yang tidak dapat terjadi secara bersamaan disebut peristiwa yang saling eksklusif. Misalnya, iklim dapat panas atau dingin. Kita tidak dapat mengalami cuaca yang sama secara bersamaan.

 

Probabilitas Suatu Kejadian

Dalam teori probabilitas, suatu peristiwa adalah sekumpulan hasil dari suatu eksperimen atau himpunan bagian dari ruang sampel. Jika P(E) mewakili probabilitas suatu peristiwa E, maka, kita memiliki,

 

P(E) = 0 jika dan hanya jika E adalah peristiwa yang mustahil.

P(E) = 1 jika dan hanya jika E adalah suatu peristiwa yang pasti.

0 ≤ P(E) ≤ 1.

Misalkan, kita diberi dua peristiwa, "A" dan "B", maka probabilitas peristiwa A, P(A) > P(B) jika dan hanya jika peristiwa "A" lebih mungkin terjadi daripada peristiwa "B". Ruang sampel (S) adalah himpunan semua kemungkinan hasil dari suatu eksperimen dan n(S) mewakili jumlah hasil dalam ruang sampel.

 

P(E) = n(E)/n(S)

P(E’) = (n(S) - n(E))/n(S) = 1 - (n(E)/n(S))

E’ menyatakan bahwa peristiwa tersebut tidak akan terjadi.

 

Oleh karena itu, sekarang kita juga dapat menyimpulkan bahwa, P(E) + P(E’) = 1

 

Rumus Probabilitas

Persamaan probabilitas mendefinisikan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa. Ini adalah rasio hasil yang menguntungkan terhadap total hasil yang menguntungkan. Rumus probabilitas dapat dinyatakan sebagai,

P(A) = Banyak kejadian menguntungkan/total kemungkinan yang terjadi

atau ditulis

P(A) = n(A)/n(S)

dengan:

P(A) adalah probabilitas suatu peristiwa 'B'.

n(A) adalah jumlah hasil yang menguntungkan dari suatu peristiwa 'B'.

n(S) adalah jumlah total peristiwa yang terjadi dalam ruang sampel.

 

Berbagai Rumus Peluang

Rumus peluang dengan aturan penjumlahan: Bila suatu kejadian merupakan gabungan dari dua kejadian lain, misalnya A dan B, maka

P(A atau B) = P(A) + P(B) - P(A∩B)

P(A B) = P(A) + P(B) - P(A∩B)

 

Rumus probabilitas dengan aturan pelengkap: Setiap kali suatu kejadian merupakan pelengkap dari kejadian lain, khususnya, jika A merupakan suatu kejadian, maka P(bukan A) = 1 - P(A) atau P(A') = 1 - P(A).

P(A) + P(A′) = 1.

 

Rumus probabilitas dengan aturan kondisional (bersyarat): Ketika kejadian A sudah diketahui telah terjadi, probabilitas kejadian B dikenal sebagai probabilitas kondisional dan diberikan oleh:

P(BA) = P(A∩B)/P(A)

 

Rumus probabilitas dengan aturan perkalian: Setiap kali suatu kejadian merupakan irisan dari dua kejadian lain, yaitu, kejadian A dan B perlu terjadi secara bersamaan.

P(A ∩ B) = P(A)P(B) (dalam kasus kejadian independen)

P(A∩B) = P(A)P(BA) (dalam kasus kejadian dependen)

 

Menghitung Probabilitas

Dalam sebuah eksperimen, probabilitas suatu kejadian adalah kemungkinan terjadinya kejadian tersebut. Probabilitas kejadian apa pun adalah nilai antara (dan termasuk) "0" dan "1". Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menghitung probabilitas kejadian A:

Langkah 1: Temukan ruang sampel eksperimen dan hitung elemennya.

Nyatakan dengan n(S).

Langkah 2: Temukan jumlah hasil yang menguntungkan dan nyatakan dengan n(A).

Langkah 3: Untuk menemukan probabilitas, bagi n(A) dengan n(S). Yaitu, P(A) = n(A)/n(S).

 

Berikut ini beberapa contoh yang menggambarkan dengan baik proses menemukan probabilitas.

Contoh 1:

Tentukan peluang munculnya angka kurang dari 5 saat dadu dilempar menggunakan rumus peluang.

Jawaban:

Untuk mencari:

Peluang munculnya angka kurang dari 5

Diberikan: Ruang sampel, S = {1,2,3,4,5,6}

Oleh karena itu, n(S) = 6

 

Misalkan A adalah kejadian munculnya angka kurang dari 5.

Maka A = {1,2,3,4}

Jadi, n(A) = 4

 

Dengan menggunakan persamaan peluang,

P(A) = (n(A))/(n(s))

P(A) = 4/6 = 2/3

Jadi, peluang munculnya angka kurang dari 5 adalah 2/3.

 

Contoh 2:

Berapa peluang munculnya jumlah 9 saat dua dadu dilempar?

Jawaban:

Total ada 36 kemungkinan saat kita melempar dua dadu. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, yaitu 9, kita dapat memiliki hasil yang menguntungkan berikut ini.

(4,5),(5,4),(6,3)(3,6). Dengan demikian, terdapat 4 hasil yang menguntungkan.

 

Peluang suatu kejadian

P(E) = (Jumlah hasil yang menguntungkan) / (Total anggota ruang sampel)

       = 4/36

       = 1/9

Jadi, peluang mendapatkan jumlah 9 adalah 1/9.

 

Diagram Pohon Peluang

Diagram pohon dalam peluang adalah representasi visual yang membantu dalam menemukan kemungkinan hasil atau peluang terjadinya atau tidak terjadinya suatu kejadian. Diagram pohon untuk lemparan koin yang diberikan di bawah ini membantu dalam memahami kemungkinan hasil ketika koin dilempar. Setiap cabang pohon dikaitkan dengan peluang masing-masing (seperti bagaimana 0,5 ditulis pada setiap tanda kurung pada gambar di bawah). Ingat bahwa jumlah probabilitas semua cabang yang dimulai dari titik yang sama selalu 1.

  

Jenis-jenis Probabilitas

Terdapat berbagai perspektif atau jenis probabilitas berdasarkan sifat hasil atau pendekatan yang diikuti saat mencari probabilitas terjadinya suatu peristiwa. Empat jenis probabilitas tersebut antara lain:

1. Probabilitas Klasik

2. Probabilitas Empiris

3. Probabilitas Subjektif

4. Probabilitas Aksiomatik

 

Probabilitas Klasik

Probabilitas klasik, yang sering disebut sebagai "priori" atau "probabilitas teoretis", menyatakan bahwa dalam suatu eksperimen di mana terdapat B hasil yang sama kemungkinannya, dan peristiwa X memiliki tepat A dari hasil-hasil ini, maka probabilitas X adalah A/B, atau P(X) = A/B. Misalnya, ketika dadu yang adil dilempar, terdapat enam kemungkinan hasil yang sama kemungkinannya. Itu berarti, terdapat probabilitas 1/6 untuk melempar setiap angka pada dadu.

 

Probabilitas Empiris

Probabilitas empiris atau perspektif eksperimental mengevaluasi probabilitas melalui eksperimen pemikiran. Misalnya, jika dadu berbobot dilempar, sehingga kita tidak tahu sisi mana yang memiliki bobot, maka kita bisa mendapatkan gambaran tentang probabilitas setiap hasil dengan melempar dadu beberapa kali dan menghitung proporsi berapa kali dadu memberikan hasil tersebut dan dengan demikian menemukan probabilitas hasil tersebut.

 

Probabilitas Subjektif

Probabilitas subjektif mempertimbangkan keyakinan individu tentang terjadinya suatu peristiwa. Misalnya, probabilitas tim tertentu memenangkan pertandingan sepak bola berdasarkan pendapat penggemar lebih bergantung pada keyakinan dan perasaan mereka sendiri dan bukan pada perhitungan matematika formal.

 

Probabilitas Aksiomatik

Dalam probabilitas aksiomatik, serangkaian aturan atau aksioma oleh Kolmogorov diterapkan pada semua jenis. Peluang terjadinya atau tidak terjadinya suatu peristiwa dapat diukur dengan penerapan aksioma-aksioma ini, yang diberikan sebagai,

 

Peluang terkecil yang mungkin adalah nol, dan peluang terbesar adalah satu.

Suatu kejadian yang pasti memiliki peluang sama dengan satu.

Dua kejadian yang saling eksklusif tidak dapat terjadi secara bersamaan, sedangkan gabungan kejadian menyatakan hanya satu dari kejadian tersebut yang dapat terjadi.

 

Peluang Lemparan Koin

Sekarang mari kita lihat peluang melempar koin. Cukup sering dalam permainan seperti kriket, untuk membuat keputusan siapa yang akan melempar atau memukul terlebih dahulu, kita terkadang menggunakan lemparan koin dan memutuskan berdasarkan hasil lemparan. Mari kita periksa bagaimana kita dapat menggunakan konsep peluang dalam melempar satu koin. Selanjutnya, kita juga akan melihat lemparan dua dan tiga koin.

 

Melempar Koin

Satu koin pada lemparan memiliki dua hasil, sisi gambar, dan sisi angka. Konsep peluang yang merupakan rasio hasil yang menguntungkan terhadap jumlah total hasil dapat digunakan untuk menemukan peluang mendapatkan sisi gambar dan peluang mendapatkan sisi angka.

 

Jumlah total hasil yang mungkin = 2;

Ruang Sampel = {G, A}; G: Sisi Gambar, A: Sisi Angka

 

P(G) = Jumlah Sisi Gambar /Total hasil = 1/2

P(A) = Jumlah Sisi Angka /Total hasil = 1/2

 

Melempar Dua Koin

Dalam proses melempar dua koin, kita memiliki total empat (= 22) hasil. Rumus probabilitas dapat digunakan untuk menemukan probabilitas dua sisi sisi gambar, satu sisi sisi gambar, tidak ada sisi sisi gambar, dan probabilitas yang sama dapat dihitung untuk jumlah sisi sisi angka. Perhitungan probabilitas untuk dua sisi sisi gambar adalah sebagai berikut.

 

Total jumlah hasil = 4; Ruang Sampel = {(G, G), (G, A), (A, G), (A, A)}

P(2G) = P(0A) = Jumlah hasil dengan dua sisi sisi gambar/Total Hasil = 1/4

P(1G) = P(1A) = Jumlah hasil dengan hanya satu sisi sisi gambar/Total Hasil = 2/4 = 1/2

P(0G) = (2A) = Jumlah hasil dengan dua sisi sisi gambar/Total Hasil = 1/4

 

Melempar Tiga Koin

Jumlah total hasil pada pelemparan tiga koin secara bersamaan sama dengan 23 = 8. Untuk hasil-hasil ini, kita dapat menemukan peluang untuk mendapatkan satu sisi sisi gambar, dua sisi sisi gambar, tiga sisi sisi gambar, dan tidak ada sisi sisi gambar. Peluang yang sama juga dapat dihitung untuk jumlah sisi sisi angka.

 

Jumlah total hasil = 23 = 8 Ruang Sampel = {(G, G, G), (G, G, A), (G, A, G), (A, G, G), (A, A, G), (A, G, A), (G, A, A), (A, A, A)}

 

P(0G) = P(3A) = Jumlah hasil tanpa sisi gambar/Total Hasil = 1/8

P(1G) = P(2A) = Jumlah hasil dengan satu sisi gambar/Total Hasil = 3/8

P(2G) = P(1A) = Jumlah hasil dengan dua sisi gambar/Total Hasil = 3/8

P(3G) = P(0A) = Jumlah hasil dengan tiga sisi gambar/Total Hasil = 1/8

 

Probabilitas Lemparan Dadu

Banyak permainan menggunakan dadu untuk menentukan langkah pemain di seluruh permainan. Dadu memiliki enam kemungkinan hasil dan hasil dadu adalah permainan untung-untungan dan dapat diperoleh dengan menggunakan konsep probabilitas. Beberapa permainan juga menggunakan dua dadu, dan ada banyak probabilitas yang dapat dihitung untuk hasil menggunakan dua dadu. Sekarang mari kita periksa hasilnya, probabilitasnya untuk satu dadu dan dua dadu.

 

Menggulirkan Satu Dadu

Jumlah total hasil pada penggulingan dadu adalah 6, dan ruang sampelnya adalah {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Di sini kita akan menghitung beberapa probabilitas berikut untuk membantu dalam memahami konsep probabilitas pada penggulingan satu dadu.

 

P(Bilangan Genap) = Jumlah hasil bilangan genap/Total Hasil = 3/6 = 1/2

P(Bilangan Ganjil) = Jumlah hasil bilangan ganjil/Total Hasil = 3/6 = 1/2

P(Bilangan Prima) = Jumlah hasil bilangan prima/Total Hasil = 3/6 = 1/2

 

Menggulirkan Dua Dadu

Total jumlah hasil dari pelemparan dua dadu adalah 62 = 36. Gambar berikut menunjukkan ruang sampel dari 36 hasil dari pelemparan dua dadu.

 


Ruang Sampel Hasil Dua Dadu membantu dalam menemukan Probabilitas dan memiliki 36 elemen.

 

Mari kita periksa beberapa probabilitas hasil dari menggulirkan dua dadu. Probabilitasnya adalah sebagai berikut.

Peluang mendapatkan angka ganda (angka yang sama) = 6/36 = 1/6

Peluang mendapatkan angka 3 pada setidaknya satu dadu = 11/36

Peluang mendapatkan jumlah 7 = 6/36 = 1/6

Seperti yang kita lihat, ketika kita melempar dadu tunggal, ada 6 kemungkinan. Ketika kita melempar dua dadu, ada 36 (= 62) kemungkinan. Ketika kita melempar 3 dadu, kita mendapatkan 216 (= 63) kemungkinan. Jadi, rumus umum untuk mewakili jumlah hasil pada lemparan dadu 'n' adalah 6n.

 

Peluang Menarik Kartu

Setumpuk kartu yang berisi 52 kartu dikelompokkan menjadi empat jenis kartu, yaitu kartu keriting, wajik, hati, dan sekop. Setiap kartu keriting, wajik, hati, dan sekop masing-masing memiliki 13 kartu, yang jumlahnya menjadi 52. Sekarang mari kita bahas peluang menarik kartu dari satu pak. Simbol pada kartu ditunjukkan di bawah ini. Sekop dan kartu keriting adalah kartu hitam. Hati dan berlian adalah kartu merah.

  


Ke-13 kartu dalam setiap jenis adalah as, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, Jack, Queen, King. Dalam hal ini, Jack, Queen, dan King disebut kartu wajah. Kita dapat memahami probabilitas kartu dari contoh-contoh berikut.

 

Probabilitas untuk menarik kartu hitam adalah P(Kartu hitam) = 26/52 = 1/2

Probabilitas untuk menarik kartu hati adalah P(Hati) = 13/52 = 1/4

Probabilitas untuk menarik kartu wajah adalah P(Kartu wajah) = 12/52 = 3/13

Probabilitas untuk menarik kartu bernomor 4 adalah P(4) = 4/52 = 1/13

Probabilitas untuk menarik kartu merah bernomor 4 adalah P(4 Merah) = 2/52 = 1/26.

Bagaimana, sudah jelas bukan belajar tentang nilai Probabilitas?

Demikianlah materi tentang Probabilitas.

Semoga bermanfaat.



No comments:

Post a Comment