Pengertian Aljabar
Aljabar adalah
bidang matematika yang membahas representasi situasi menggunakan simbol
matematika, variabel, dan operasi aritmatika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian yang mengarah pada pembentukan ekspresi matematika yang relevan.
Dalam pelajaran ini, kita akan membahas semua aturan aljabar, operasi, dan
rumus.
Dasar-Dasar Aljabar
Kita perlu mengetahui terminologi dasar yang berkaitan
dengan aljabar untuk memahami dasar-dasarnya. Ekspresi yang terdiri dari 4
bagian utama seperti variabel, tanda operasi, eksponen, koefisien, dan
konstanta beserta simbol yang dikenal sebagai persamaan aljabar. Mari kita
ambil persamaan, ax2 + bx + c = d. Dalam aljabar, suku dengan
eksponen tertinggi ditulis di awal dan selanjutnya suku ditulis dengan pangkat menurun
(reduksi).
Dalam masalah atau situasi Matematika tertentu, kita
dapat berbicara tentang dua jenis entitas berikut.
(a) Variabel: variabel adalah entitas yang
nilainya tidak tetap; dapat bervariasi. Variabel umumnya dilambangkan dengan
huruf x, y, z, dst.
(b) Konstanta: konstanta adalah entitas yang
nilainya tetap untuk situasi tertentu. Nilai konstanta mungkin tidak diketahui,
tetapi kita tahu bahwa nilainya tetap. Konstanta umumnya dilambangkan dengan
huruf a, b, c, p, q, dst. jika nilainya tidak diketahui atau tidak diberikan,
dan dengan nilai numerik tertentu (seperti 3,
7, -9, dst.) jika nilainya diketahui.
Ekspresi (bentuk aljabar) adalah entitas gabungan yang
dibentuk dengan menggabungkan variabel dan konstanta menggunakan berbagai
operasi matematika. Mari kita lihat beberapa contoh ekspresi, dan buat daftar
variabel dan konstanta yang muncul di dalamnya.
Pada gambar di atas ax2 + bx + c = d, terdapat 4 suku. Persamaan aljabar mungkin memiliki suku-suku berbeda yang serupa/sejenis atau tidak serupa/tidak sejenis. Suku-suku sejenis dalam suatu persamaan adalah suku-suku yang membentuk variabel dan eksponen yang sama. Di sisi lain, suku-suku yang tidak sejenis dalam suatu persamaan membentuk variabel dan eksponen yang berbeda.
Aturan Aljabar
Ada lima aturan dasar (sifat-sifat) aljabar.
Aturan-aturan tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Aturan Komutatif Penjumlahan
2. Aturan Komutatif Perkalian
3. Aturan Asosiatif Penjumlahan
4. Aturan Asosiatif Perkalian
5. Aturan Distributif Perkalian
1. Aturan Komutatif Penjumlahan
Dalam aljabar, aturan komutatif penjumlahan menyatakan
bahwa ketika dua suku dijumlahkan, urutan penjumlahan tidak menjadi masalah.
Persamaan untuk hal yang sama ditulis sebagai, a + b = b + a.
Misalnya: x3
+ 2x = 2x + x3
2x2
+ 5 = 5 + 2x2
2. Aturan Komutatif Perkalian
Aturan komutatif perkalian menyatakan bahwa ketika dua
suku dikalikan, urutan perkalian tidak menjadi masalah. Persamaan untuk hal
yang sama ditulis sebagai, a × b = b × a.
Misalnya, (x4 - 2x) × 3x = 3x × (x4
- 2x).
Sisi kiri :
(x4 - 2x) × 3x = 3x5 - 6x2
Sisi kanan :
3x × (x4 - 2x) = 3x5 - 6x2
Tampak bahwa hasil pada sisi kiri sama dengan hasil
pada sisi kanan, ini membuktikan sifat komutatif memiliki hasil yang sama.
Aturan Asosiatif Penjumlahan
Dalam aljabar, aturan asosiatif penjumlahan menyatakan
bahwa ketika tiga suku atau lebih dijumlahkan, urutan penjumlahan tidak menjadi
masalah. Persamaan untuk hal yang sama ditulis sebagai a + (b + c) = (a + b) +
c.
Misalnya: x5
+ (3x2 + 2) = (x5 + 3x2) + 2
3x
+ (5y - 6z) = (3x + 5y) - 6z
Aturan Asosiatif Perkalian
Demikian pula, aturan asosiatif perkalian menyatakan
bahwa ketika tiga suku atau lebih dikalikan, urutan perkalian tidak menjadi
masalah. Persamaan untuk hal yang sama ditulis sebagai a × (b × c) = (a × b) ×
c.
Misalnya, p3 × (2p4 × p) = (p3
× 2p4) × p.
Sisi kiri : p3
× (2p4 × p) = p3 × 2p5 = 2p8
Sisi kanan : (p3
× 2p4) × p = 2p7 × p = 2p8
Ternyata diperoleh hasil yang sama.
Aturan Distributif Perkalian
Aturan distributif perkalian menyatakan bahwa ketika
kita mengalikan suatu angka dengan penjumlahan dua angka, hasilnya akan sama
dengan jumlah hasil perkalian keduanya dengan angka itu sendiri. Ini adalah
distribusi perkalian atas penjumlahan. Persamaan untuk hal yang sama ditulis
sebagai, a × (b + c) = (a × b) + (a × c). Misalnya: x2
× (2x + 1) = (x2 × 2x) + (x2× 1).
3y3
× (5x + 2z) = (3y3 × 5x) + (3y3 × 2z).
Operasi Aljabar
Dalam operasi hitung aljabar terdapat empat operasi antara
lain:
Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, dan Pembagian.
Dalam setiap operasi aljabar yang dilakukan, kita
selalu mengkategorikan suku-suku dalam persamaan aljabar sebagai suku-suku yang
sejenis dan tidak sejenis.
Penjumlahan
Ketika dua atau lebih suku dalam persamaan aljabar
dipisahkan oleh tanda tambah "+", operasi aljabarnya adalah
penjumlahan. Kita selalu menambahkan suku-suku yang sejenis dan tidak sejenis
secara terpisah karena keduanya diperlakukan sebagai dua kuantitas yang
berbeda. Secara matematis, dua kuantitas yang berbeda tidak dapat dijumlahkan
bersama-sama.
Contoh penjumlahan suku-suku yang sejenis: 5b + 3b =
8b
Contoh penjumlahan suku-suku yang tidak sejenis: 25x +
35y
Seperti yang dapat kita lihat dalam contoh, suku-suku
yang sejenis jika dijumlahkan akan menghasilkan suku-suku yang sama, sedangkan
suku-suku yang tidak sejenis tidak dapat dijumlahkan lebih lanjut.
Pengurangan
Ketika dua atau lebih suku dalam persamaan aljabar apa
pun dipisahkan oleh tanda minus "-", operasi aljabarnya adalah
pengurangan. Sama halnya dengan penjumlahan, suku-suku dibedakan menjadi
suku-suku yang sejenis atau tidak sejenis, lalu dikurangi lebih lanjut.
Contoh pengurangan suku-suku sejenis: 3x2 -
x2 = 2x2
Contoh pengurangan suku-suku yang tidak sejenis: 6bc -
9ab
Perkalian
Ketika dua suku atau lebih dalam persamaan aljabar
dipisahkan oleh tanda perkalian "×", operasi aljabar yang dilakukan
adalah perkalian. Saat mengalikan suku-suku sejenis atau tidak sejenis, kita
menggunakan Hukum Eksponen.
Contoh perkalian suku-suku sejenis: 16p × 4p = 64p2
Contoh perkalian suku-suku yang tidak sejenis: a × b3
= ab3
Pembagian
Ketika dua suku atau lebih dalam persamaan aljabar apa
pun dipisahkan oleh tanda pembagian "/", operasi aljabar yang
dilakukan adalah pembagian. Saat membagi suku-suku sejenis, suku-suku yang
sejenis dapat disederhanakan, sedangkan untuk kasus suku-suku yang tidak
sejenis, suku-suku tersebut tidak dapat disederhanakan lebih lanjut dengan
mudah.
Contoh pembagian suku sejenis: 8b/2b = 4
Contoh pembagian suku tak sejenis: x2/2y2
Jika dalam operasi aljabar memuat beberapa operasi
aljabar, maka hasilnya dapat disederhanakan dengan sifat-sifat aljabar. Lebih
jelasnya perhatikan beberapa contoh berikut.
1. 3x2
(2x + 5y2) - 4x3 + 6xy - 8x3y2
= 6x3
+ 15x3y2 - 4x3 + 6xy - 8x3y2
= 6x3
- 4x3 + 15x3y2 - 8x3y2 +
6xy
= 2x3
+ 7x3y2 + 6xy
2. 3p(4q + 2r)
- 2q(5p - r) + 4r(q - 3p)
= 12pq + 6pr
- 10pq + 2qr + 4qr - 12pr
= 12pq -
10pq + 6pr - 12pr + 2qr + 4qr
= 2pq - 6pr
+ 6qr
Rumus Aljabar
Rumus aljabar yang lebih sering digunakan dan harus
diketahui adalah:
(a + b)2 =
a2 + 2ab + b2
(a - b)2 =
a2 - 2ab + b2
a2 - b2 = (a + b)(a - b)
(a + b)3 =
a2 + 3a2b + 3ab2 + b3
(a - b)3 =
a2 - 3a2b + 3ab2 - b3
a3 + b3 = (a + b)(a2
- ab + b2)
a3 - b3 = (a - b)(a2
+ ab + b2)
(a + b + c)2 = a2 + b2 + ac2
+ 2ab + 2bc + 2ac
Demikian tadi sekilas tentang bentuk aljabar dan
sifat-sifatnya beserta operasi aljabar.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment