28 December

PENGERTIAN HIMPUNAN, JENIS HIMPUNAN, DAN OPERASI HIMPUNAN

Himpunan

Himpunan dalam matematika, hanyalah sekumpulan objek berbeda yang membentuk suatu kelompok. Suatu himpunan dapat memiliki sekelompok item apa pun, baik itu kumpulan angka, hari dalam seminggu, jenis kendaraan, dan sebagainya. Setiap item dalam himpunan disebut elemen himpunan. Tanda kurung kurawal digunakan saat menulis himpunan. Contoh himpunan yang sangat sederhana adalah seperti ini. Himpunan A = {1, 2, 3, 4, 5}. Dalam teori himpunan, terdapat berbagai notasi untuk merepresentasikan elemen himpunan. Himpunan biasanya direpresentasikan menggunakan bentuk daftar atau bentuk pembangun himpunan. Mari kita bahas masing-masing istilah ini secara terperinci.

 

Definisi Himpunan

Dalam matematika, himpunan didefinisikan sebagai kumpulan objek yang terdefinisi dengan baik. Himpunan diberi nama dan direpresentasikan menggunakan huruf kapital. Dalam teori himpunan, elemen-elemen yang menyusun suatu himpunan dapat berupa apa saja: orang, huruf alfabet, angka, bentuk, variabel, dll.

 

Contoh Himpunan dalam Matematika

Beberapa himpunan standar dalam matematika adalah:

Himpunan bilangan Asli, A = {1, 2, 3, ...}

Himpunan bilangan Cacah, C = {0, 1, 2, 3, ...}

Himpunan bilangan Bulat, B = {..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ...}

Himpunan bilangan Rasional, Q = {p/q | q adalah bilangan bulat dan q ≠ 0}

Himpunan bilangan Irasional, Q' = {x | x bukan bilangan rasional}

Himpunan bilangan riil, R = Q Q'

Semua ini adalah himpunan tak terhingga. Namun, ada juga himpunan terhingga. Misalnya, kumpulan bilangan asli genap kurang dari 10 dapat direpresentasikan dalam bentuk himpunan, A = {2, 4, 6, 8}, yang merupakan himpunan berhingga.

 

Mari kita gunakan contoh ini untuk memahami terminologi dasar yang terkait dengan himpunan dalam matematika.

 

Elemen Himpunan

Item yang ada dalam suatu himpunan disebut elemen atau anggota himpunan. Elemen himpunan diapit oleh tanda kurung kurawal yang dipisahkan oleh koma. Untuk menunjukkan bahwa suatu elemen terdapat dalam suatu himpunan, simbol '' digunakan. Dalam contoh di atas, 2 A. Jika suatu elemen bukan anggota suatu himpunan, maka elemen tersebut dilambangkan menggunakan simbol ''. Misalnya, 3 A.

 

Bilangan Kardinal Himpunan

Bilangan kardinal, kardinalitas, atau orde suatu himpunan menunjukkan jumlah total elemen dalam himpunan tersebut. Untuk bilangan asli genap kurang dari 10, n(A) = 4. Himpunan didefinisikan sebagai kumpulan elemen unik. Satu syarat penting untuk mendefinisikan suatu himpunan adalah bahwa semua elemen himpunan harus saling terkait dan memiliki sifat yang sama. Misalnya, jika kita mendefinisikan suatu himpunan dengan elemen-elemennya sebagai nama bulan dalam himpunanahun, maka kita dapat mengatakan bahwa semua elemen himpunan tersebut adalah bulan-bulan dalam himpunanahun.

 

Representasi Himpunan dalam Teori Himpunan

Ada beberapa notasi himpunan yang digunakan untuk representasi himpunan dalam teori himpunan. Notasi-notasi tersebut berbeda dalam cara elemen-elemen tersebut dicantumkan. Ketiga notasi himpunan yang digunakan untuk merepresentasikan himpunan yaitu Bentuk Semantik, Bentuk Daftar, dan Bentuk Pembangun Himpunan.

 

Mari kita pahami masing-masing bentuk ini dengan sebuah contoh.

 

Misalkan ada Himpunan lima bilangan asli genap pertama, maka bentuk-bentuknya sebagai berikut.

 

Bentuk Semantik : Himpunan lima bilangan asli genap pertama

Bentuk Daftar : {2, 4, 6, 8, 10}

Bentuk Pembangun Himpunan : {x A | x ≤ 10 dan x genap}

 

Bentuk Semantik

Notasi semantik menjelaskan pernyataan untuk menunjukkan apa saja elemen-elemen suatu himpunan. Misalnya, satu himpunan dari lima angka ganjil pertama.

 

Bentuk Daftar

Bentuk yang paling umum digunakan untuk merepresentasikan himpunan adalah notasi daftar di mana elemen-elemen himpunan diapit oleh tanda kurung kurawal yang dipisahkan oleh koma. Misalnya, Himpunan B = {2,4,6,8,10}, yang merupakan kumpulan dari lima angka genap pertama. Dalam bentuk daftar, urutan elemen-elemen himpunan tidak menjadi masalah, misalnya, himpunan dari lima angka genap pertama juga dapat didefinisikan sebagai {2,6,8,10,4}. Selain itu, jika ada daftar elemen yang tak terbatas dalam satu himpunan, maka elemen-elemen tersebut didefinisikan menggunakan serangkaian titik di akhir elemen terakhir. Misalnya, himpunan tak terbatas direpresentasikan sebagai, X = {1, 2, 3, 4, 5 ...}, di mana X adalah himpunan bilangan asli. Untuk meringkas notasi bentuk daftar, silakan lihat contoh-contoh di bawah ini.

 

Notasi Daftar Himpunan Terhingga:

Misal : Himpunan A = {1, 2, 3, 4, 5}     (Lima bilangan asli pertama)

 

Notasi Daftar Himpunan Tak Terhingga:

Misal : Himpunan B = {5, 10, 15, 20 ....}   (Bilangan Kelipatan 5)

 

Bentuk Pembangun Himpunan

Notasi pembangun himpunan memiliki aturan atau pernyataan tertentu yang secara khusus menggambarkan ciri umum semua elemen himpunan. Bentuk pembangun himpunan menggunakan garis vertikal dalam representasinya, dengan teks yang menggambarkan karakter elemen himpunan. Misalnya, A = { k | k adalah bilangan genap, k ≤ 20}. Pernyataan tersebut menyatakan, semua elemen himpunan A adalah bilangan genap yang kurang dari atau sama dengan 20. Terkadang tanda ":" digunakan sebagai pengganti tanda "|".

 

Representasi Visual Himpunan Menggunakan Diagram Venn

Diagram Venn adalah representasi bergambar himpunan, dengan setiap himpunan direpresentasikan sebagai lingkaran. Elemen-elemen himpunan hadir di dalam lingkaran. Terkadang persegi panjang melingkupi lingkaran, yang merepresentasikan himpunan universal. Diagram Venn merepresentasikan bagaimana himpunan yang diberikan saling terkait.

 

 

Simbol Himpunan

Simbol himpunan digunakan untuk mendefinisikan elemen-elemen himpunan yang diberikan. Tabel berikut menunjukkan simbol teori himpunan dan artinya. Simbol Arti

{ }           Simbol himpunan

U             Himpunan universal

n(X)         Bilangan kardinal himpunan X

b A        'b' merupakan elemen himpunan A

a B        'a' bukan merupakan elemen himpunan B

            Himpunan nol atau kosong

A U B       Himpunan A Himpunan gabungan B

A ∩ B       Himpunan A himpunan irisan B

A B       Himpunan A merupakan bagian dari himpunan B

B A       Himpunan B merupakan superset dari himpunan A

 

Jenis-jenis Himpunan

Ada berbagai jenis himpunan dalam teori himpunan. Beberapa di antaranya adalah tunggal, terbatas, tak terbatas, kosong, dst.

 

Himpunan Tunggal

Himpunan yang hanya memiliki satu elemen disebut himpunan tunggal atau disebut juga himpunan satuan. Contoh, Himpunan A = { k | k merupakan bilangan bulat antara 3 dan 5} yang mana A = {4}.

 

Himpunan Terhingga

Sesuai dengan namanya, himpunan dengan jumlah elemen terbatas atau terhitung disebut himpunan hingga. Contoh, Himpunan B = {k | k adalah bilangan prima kurang dari 20}, yaitu B = {2,3,5,7,11,13,17,19}

 

Himpunan Tak Terhingga

Himpunan dengan jumlah elemen tak terhingga disebut himpunan tak terhingga. Contoh: Himpunan C = {Kelipatan 3}.

 

Himpunan Kosong atau Himpunan Nol

Himpunan yang tidak mengandung elemen apa pun disebut himpunan kosong atau himpunan nol. Himpunan kosong dilambangkan dengan simbol ''. Dibaca sebagai 'phi'. Contoh: Himpunan X = { }.

 

Himpunan Sama

Jika dua himpunan memiliki elemen yang sama di dalamnya, maka keduanya disebut himpunan sama. Contoh: A = {1,2,3} dan B = {1,2,3}. Di sini, himpunan A dan himpunan B adalah himpunan sama. Ini dapat direpresentasikan sebagai A = B.

 

Himpunan Tak Sama

Jika dua himpunan memiliki himpunanidaknya satu elemen yang berbeda, maka keduanya adalah himpunan tak sama. Contoh: A = {1,2,3} dan B = {2,3,4}. Di sini, himpunan A dan himpunan B adalah himpunan yang tidak sama. Hal ini dapat direpresentasikan sebagai A ≠ B.

 

Himpunan Ekuivalen

Dua himpunan dikatakan sebagai himpunan ekuivalen jika keduanya memiliki jumlah elemen yang sama, meskipun elemen-elemennya berbeda. Contoh: A = {1,2,3,4} dan B = {a,b,c,d}. Di sini, himpunan A dan himpunan B adalah himpunan ekuivalen karena n(A) = n(B)

 

Himpunan yang Tumpang Tindih

Dua himpunan dikatakan tumpang tindih jika setidaknya satu elemen dari himpunan A ada di himpunan B. Contoh: A = {2,4,6} B = {4,8,10}. Di sini, elemen 4 ada di himpunan A dan juga di himpunan B. Oleh karena itu, A dan B adalah himpunan yang tumpang tindih.

 

Himpunan yang Tidak Saling Menggabungkan

Dua himpunan tidak saling menggabungkan jika tidak ada elemen yang sama di kedua himpunan. Contoh: A = {1,2,3,4} B = {5,6,7,8}. Di sini, himpunan A dan himpunan B adalah himpunan yang terpisah.

 

Subset dan Superset

Untuk dua himpunan A dan B, jika setiap elemen dalam himpunan A ada di himpunan B, maka himpunan A adalah subset dari himpunan B(A B) dan dalam kasus ini, B adalah superset dari himpunan A(B A).

 

Contoh: Perhatikan himpunan A = {1,2,3} dan B = {1,2,3,4,5,6}. Di sini:

 

A B, karena semua elemen dalam himpunan A ada di himpunan B.

B A menyatakan bahwa himpunan B adalah superset dari himpunan A.

 

Himpunan Semesta

Himpunan semesta adalah kumpulan semua elemen yang berkenaan dengan subjek tertentu. Himpunan semesta dilambangkan dengan huruf 'U'. Contoh: Misalkan U = {Daftar semua kendaraan angkutan jalan}. Di sini, sekumpulan mobil adalah himpunan bagian dari himpunan universal ini, sekumpulan sepeda, kereta api semuanya adalah himpunan bagian dari himpunan universal ini.

 

Himpunan Pangkat

Himpunan pangkat adalah himpunan dari semua himpunan bagian yang dapat ditampung oleh suatu himpunan. Contoh: Himpunan A = {1,2,3}. Himpunan pangkat dari A adalah = {, {1}, {2}, {3}, {1,2}, {2,3}, {1,3}, {1,2,3}}.

 

Operasi pada Himpunan

Beberapa operasi penting pada himpunan dalam teori himpunan meliputi gabungan, irisan, selisih, komplemen suatu himpunan, dan perkalian kartesius suatu himpunan. Penjelasan singkat tentang operasi himpunan adalah sebagai berikut.

 

Gabungan Himpunan

Gabungan himpunan, yang dilambangkan sebagai A U B, mencantumkan elemen-elemen dalam himpunan A dan himpunan B atau elemen-elemen dalam himpunan A dan himpunan B. Misalnya, {1, 3} {1, 4} = {1, 3, 4}

 

Irisan Himpunan

Irisan himpunan yang dilambangkan dengan A ∩ B mencantumkan elemen-elemen yang sama dalam himpunan A dan himpunan B. Misalnya, {1, 2} ∩ {2, 4} = {2}

 

Selisih Himpunan

Selisih himpunan yang dilambangkan dengan A - B, mencantumkan elemen-elemen dalam himpunan A yang tidak ada dalam himpunan B. Misalnya, A = {2, 3, 4} dan B = {4, 5, 6}. A - B = {2, 3}.

 

 

 

Produk Kartesius dari Himpunan

Produk Kartesius dari dua himpunan yang dilambangkan dengan A × B, adalah produk dari dua himpunan yang tidak kosong, yang di dalamnya diperoleh pasangan elemen yang berurutan. Misalnya, {1, 3} × {1, 3} = {(1, 1), (1, 3), (3, 1), (3, 3)}.

 




 Pada gambar di atas, bagian yang diarsir dengan warna "biru" menunjukkan himpunan yang diberi label.

 

Rumus Himpunan dalam Teori Himpunan

Himpunan menemukan penerapannya dalam bidang aljabar, statistik, dan probabilitas. Ada beberapa rumus teori himpunan yang penting dalam teori himpunan seperti yang tercantum di bawah ini.

 

Untuk dua himpunan A dan B yang saling tumpang tindih,

n(A U B) = n(A) + n(B) - n(A ∩ B)

n (A ∩ B) = n(A) + n(B) - n(A U B)

n(A) = n(A U B) + n(A ∩ B) - n(B)

n(B) = n(A U B) + n(A ∩ B) - n(A)

n(A - B) = n(A U B) - n(B)

n(A - B) = n(A) - n(A ∩ B)

Untuk dua himpunan A dan B yang tidak saling lepas,

 

n(A U B) = n(A) + n(B)

A ∩ B =

n(A - B) = n(A)

 

Sifat-Sifat Himpunan

Mirip dengan bilangan, himpunan juga memiliki sifat-sifat seperti sifat asosiatif, sifat komutatif, dan seterusnya. Ada enam sifat penting dari himpunan. Diberikan tiga himpunan A, B, dan C, sifat-sifat himpunan ini adalah sebagai berikut.

 

Contoh Sifat-Sifat Himpunan

Sifat Komutatif        A U B = B U A

                             A ∩ B = B ∩ A

Sifat Asosiatif          (A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C)

                             (A U B) U C = A U (B U C)

Sifat Distributif        A U (B ∩ C) = (A U B) ∩ (A U C)

                             A ∩ (B U C) = (A ∩ B) U (A ∩ C)

Sifat Identitas         A U = A

                             A ∩ U = A

Sifat Komplemen     A U A' = U

Sifat Idempoten      A ∩ A = A

                             A U A = A

 

 

Bagaimana, sudah jelas bukan belajar tentang nilai himpunan?

Semoga bermanfaat.

 



No comments:

Post a Comment