Rata-rata, Median, Modus
Rata-rata, median, dan modus adalah tiga ukuran
kecenderungan sentral dalam statistik. Kita mengidentifikasi posisi sentral
dari setiap kumpulan data saat mendeskripsikan sekumpulan data. Ini dikenal
sebagai ukuran kecenderungan sentral (Ukuran Pemusatan). Kita menemukan data
setiap hari. Kita seringg menemukannya di surat kabar, artikel, laporan bank,
tagihan telepon seluler, dan listrik. Daftar-daftar itu tidak ada habisnya;
semuanya ada di sekitar kita.
Sekarang muncul pertanyaan apakah kita dapat
mengetahui beberapa hal penting dari data dengan hanya mempertimbangkan
perwakilan data tertentu. Untuk mengatasi ini dimungkinkan dengan menggunakan
ukuran kecenderungan sentral (ukuran pemusatan data) yang meliputi rata-rata,
median, dan modus.
Mari kita pahami tentang rata-rata (mean), median, dan
modus secara terperinci di bagian berikut menggunakan contoh yang sudah
diselesaikan.
Apa itu Rata-rata, Median dan
Modus dalam Statistik?
Rata-rata,
median, dan modus adalah ukuran kecenderungan sentral (ukuran pemusatan data),
yang digunakan untuk mempelajari berbagai karakteristik dari sekumpulan data
tertentu. Ukuran kecenderungan sentral (ukuran pemusatan data) mendeskripsikan
sekumpulan data dengan mengidentifikasi posisi sentral dalam sekumpulan data
sebagai nilai tunggal. Kita dapat menganggapnya sebagai kecenderungan data
untuk mengelompok di sekitar nilai tengah. Dalam statistik, tiga ukuran pemusatan
data yang paling umum adalah Rata-rata, Median, dan Modus.
Rata-rata: Rata-rata juga dikenal sebagai rata-rata,
dan dihitung dengan menjumlahkan semua nilai dalam kumpulan data dan membaginya
dengan jumlah total nilai.
Median: Median adalah nilai tengah kumpulan data, yang
memisahkan nilai tertinggi dan terendah secara merata. Median dihitung dengan
mengurutkan kumpulan data dari terendah ke tertinggi dan menemukan nilai di
tengah yang tepat.
Modus: Modus adalah nilai yang paling sering muncul
dalam kumpulan data.
Memilih ukuran kecenderungan sentral yang terbaik
bergantung pada jenis data yang kita miliki. Mari kita mulai dengan memahami
arti dari masing-masing istilah ini.
Rata-rata
Rata-rata dari sebuah data yang diberikan adalah
jumlah semua pengamatan dibagi dengan jumlah pengamatan. Dengan kata lain
jumlah semua nilai data yang diperoleh dibagi banyak datanya.
Misalnya, skor nilai Matematika dari lima anak adalah
sebagai berikut: 80, 90, 85, 80, 75. Untuk menemukan skor rata-ratanya nilai
tersebut, kita hitung rata-rata data menggunakan rumus rata-rata:
Rata-rata = Jumlah semua pengamatan/Jumlah pengamatan
=
(80 + 90 + 85 + 80 + 75)/5
= 410/5
= 82
Jadi, nilai rata-rata nilai adalah 85.
Keterangan : rata-rata dilambangkan dengan x̄
(diucapkan sebagai x bar).
Rumus nilai rata-rata
Misalkan x1, x2, x3 ,
. . . , xn adalah n pengamatan. Kita dapat mencari rata-rata aritmatika
menggunakan rumus rata-rata:
Rata-rata = x̄ = (x1 + x2 + ...
+ xn)/n
Contoh 1:
Diketahui tinggi badan 5 anak sebagai berikut.
142 cm, 150 cm, 149 cm, 156 cm, 153 cm
Carilah rata-rata tinggi badan.
Jawaban:
Rata-rata tinggi badan, x̄ = (142 + 150 + 149 + 156 +
153)/5
= 750/5
= 150
rata-rata, x̄ = 150 cm
Jadi, rata-rata tinggi badan adalah 150 cm.
Contoh 2:
Berikut ini data berat badan dari 6 siswa laki-laki.
37kg 36kg 40 kg 38 kg 38 kg 36 kg
Tentukan rata-rata berat badan.
Jawaban:
Rata-rata tinggi badan, x̄ = (37 + 36 + 40 + 38 + 38 +
36)/6
= 225/6
= 37,5
rata-rata, x̄ = 37,5 kg
Jadi, rata-rata berat badan adalah 37,5 kg.
Median
Nilai pengamatan paling tengah, yang diperoleh setelah
data disusun dalam urutan menaik atau menurun, disebut median data. Misalnya,
perhatikan data berikut: 4, 4, 6, 3, 2. Mari kita susun data ini dalam urutan
menaik: 2, 3, 4, 4, 6. Ada 5 data.
Jadi, median = nilai tengah, yaitu 4. (karena data
yang terletak paling tengah adalah 4)
Langkah langkah menentukan median data yang tunggal
Langkah 1: Susun data dalam urutan menaik atau
menurun.
Langkah 2: Misalkan jumlah total observasi adalah n.
Untuk mencari median, kita perlu mempertimbangkan
apakah n genap atau ganjil.
(1) Jika n ganjil, maka gunakan rumus:
Median = data ke-[(n + 1)/2]
Jadi, dapat digambarkan seperti ini.
Misalkan ada 11 data. (Anggaplah data sudah terurutkan)
Data yang terletak di tengah-tengah adalah data pada
urutan ke- (11+1)/2 atau ke-12/2 atau urutan
ke-6.
Misalkan ada 25 data. (Anggaplah data sudah terurutkan)
Data yang terletak di tengah-tengah adalah data pada
urutan ke- (25+1)/2 atau ke-26/2 atau urutan
ke-12.
Misalkan ada 31 data. (Anggaplah data sudah terurutkan)
Data yang terletak di tengah-tengah adalah data pada
urutan ke- (31+1)/2 atau ke-32/2 atau urutan
ke-16.
Contoh 1:
Mari kita perhatikan data berikut: 56, 67, 54, 34, 78,
43, 23.
Berapa mediannya?
Solusi:
Jika disusun dalam urutan menaik, kita peroleh urutan
berikut:
23, 34, 43, 54, 56, 67, 78.
Di sini terdapat n (jumlah pengamatan) = 7
Urutan data median adalah (7 + 1)/2 = 4
Urutan data ke-4 adalah 54.
Jadi, median data adalah 54.
(2) Jika n genap, maka gunakan rumus:
Median = [data ke-(n/2) + data ke-(n/2) + 1)]/2
Jadi, dapat digambarkan seperti ini.
Misalkan ada 10 data. (Anggaplah data sudah terurutkan)
Data yang terletak di tengah-tengah adalah (data ke- 5
+ ke-6)/2
Misalkan ada 24 data. (Anggaplah data sudah terurutkan)
Data yang terletak di tengah-tengah adalah (data ke-12
+ ke-13)/2
Misalkan ada 36 data. (Anggaplah data sudah terurutkan)
Data yang terletak di tengah-tengah adalah (data ke-18
+ ke-19)/2.
Contoh 2:
Perhatikan data: 50, 66, 24, 80, 34, 78, 43, 92
Berapakah mediannya?
Solusi:
Jika disusun dalam urutan menaik, kita peroleh:
24, 34, 43, 50,
66, 78, 80, 92
Banyak data = 8
Data urutan ke 8/2 atau ke-4 adalah 50.
Data urutan ke (8/2 + 1) atau ke-5 adalah 66.
Median = (Data ke-4 + Data ke-5) / 2
= (50 + 66)/2
= 116/2
= 58
Jadi, mediannya adalah 58.
Modus
Nilai yang paling sering muncul dalam data yang
diberikan, yaitu pengamatan dengan frekuensi tertinggi disebut modus data.
Untuk menentukan modus pada data tunggal, kita hanya
perlu mengidentifikasi pengamatan yang muncul paling banyak.
Modus = Pengamatan dengan frekuensi
maksimum (paling banyak muncul)
Misalnya dalam data: 6, 8, 9, 3, 4, 6, 7, 6, 3, nilai
6 muncul paling banyak.
Jadi, modus data adalah 6.
Cara mudah untuk mengingat modus adalah Data paling sering
dimasukkan/ditulis/dilihat.
Catatan: Suatu data mungkin tidak memiliki modus, 1
modus, atau lebih dari 1 modus. Bergantung pada jumlah modus yang dimiliki
data, data tersebut dapat disebut unimodus, bimodus, trimodus, atau multimodus.
Perhatikan contoh berikut.
Contoh 1:
Perhatikan data: 50, 60, 70, 50, 70, 70, 90, 70, 60,
70
Berapakah modusnya?
Solusi:
Pada data 50, 60, 70, 50, 70, 70, 90, 70, 60, 70 tampak
bahwa:
Data 50 muncul 2 kali.
Data 60 muncul 2 kali.
Data 70 muncul 5 kali.
Data 90 muncul 1 kali.
Data 70 muncul paling banyak.
Jadi, Jadi, adalah 70.
Contoh 1:
Perhatikan data tentang nilai ulangan Matematika:
8 7 5
8 8 7 6 9 8 5
5 7 7 9 9 6
Berapakah modusnya?
Solusi:
Pada data 8 7
5 8 8
7 6 9 8 5
5 7 7 9 9 6
tampak bahwa:
Nilai 5 muncul 3 kali.
Nilai 6 muncul 2 kali.
Nilai 7 muncul 4 kali.
Nilai 8 muncul 4 kali.
Nilai 9 muncul 3
kali.
Nilai 7 dan 8 muncul paling banyak.
Permasalahan ini terdapat dua nilai yang sama
perolehannya paling banyak.
Hal ini termasuk bimodus (dua nilai modus)
Jadi, modusnya adalah 7 dan 8.
Demikianlah materi
tentang mean, median dan modus.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment