Anda pasti pernah bermain kartu remi dan sangat asyik memainkannya bersama teman-teman. Kartu remi ini sungguh unik. satu set kartu bisa untuk banyak jenis model permainannya.
Saat bermain kartu dan ketika akan mengambil sebiah
kartu, pernahkah Anda memprediksi kartu berikutnya adalah Raja, Ratu, atau As,
yang dapat membuat Anda menang?
Atau mungkin Anda berharap kartu tertentu muncul berikutnya
yang dapat menguntungkan Anda.
Pernahkah Anda berpikir bahwa Anda telah menggunakan
konsep probabilitas dalam kehidupan sehari-hari, baik itu permainan kartu, membeli
barang, pembagian doorprize (hadiah), atau ketika bertanding dalam olahraga.
Ada kondisi atau kemungkinan kejadian terjadi pada
saat yang sama atau Anda kebetulan menemukan kejadian yang terjadi secara
berurutan, jadi bagaimana Anda mengetahui probabilitas kejadian (peluang
kejadian) tersebut?
Nah! Ada aturan probabilitas yang dapat Anda ikuti
Mari jelajahi simulasi di bawah ini untuk mendapatkan
gambaran tentang probabilitas! Masukkan nilai untuk menghitung probabilitas
angka.
Pelajaran singkat ini akan memberi tahu Anda tentang
aturan probabilitas, aturan komplemen, dan prinsip dasar penghitungan.
Apa Itu Probabilitas?
Probabilitas adalah ukuran kemungkinan terjadinya
suatu kejadian. Banyak kejadian yang tidak dapat diprediksi dengan kepastian
total.
Dengan menggunakan probabilitas, seseorang hanya dapat
memprediksi peluang terjadinya suatu kejadian, yaitu seberapa besar kemungkinan
kejadian tersebut akan terjadi.
Misalnya, ketika sebuah koin uang logam dilempar, ada
probabilitas (kemungkinan) untuk mendapatkan sisi gambar atau sisi angka.
Sifat-sifat Probabilitas:
1. Probabilitas kejadian yang tidak mungkin adalah f atau
himpunan kosong.
2. Probabilitas maksimum suatu kejadian adalah ruang
sampelnya (ruang sampel adalah jumlah total hasil yang mungkin)
3. Probabilitas setiap kejadian ada antara 0 dan 1. (0
juga bisa menjadi probabilitas).
4. Tidak boleh ada probabilitas negatif untuk suatu
kejadian.
Jika A dan B adalah dua hasil yang saling eksklusif
(Dua kejadian yang tidak dapat terjadi pada saat yang sama), maka probabilitas
terjadinya A atau B adalah probabilitas A ditambah probabilitas B.
Rumus probabilitas adalah rasio kemungkinan terjadinya
suatu hasil terhadap jumlah total hasil (keseluruhan).
Probabilitas terjadinya suatu kejadian P(E) = Jumlah
hasil yang menguntungkan /Jumlah Total hasil.
GAMBAR
Apa Aturan Probabilitas dalam
Matematika?
1. Aturan Penjumlahan
Jika suatu kejadian merupakan gabungan dari dua
kejadian lain, misalnya A dan B, maka:
2. Aturan Komplemen
Jika suatu kejadian merupakan komplemen dari kejadian
lain, khususnya, jika A merupakan suatu kejadian, maka P(bukan A)=1−P(A) atau
P(A') = 1 - P(A').
3. Aturan Kondisional (Bersyarat)
Jika kejadian A sudah diketahui terjadi dan
probabilitas kejadian B diinginkan, maka P(B, jika A)=P(A dan B)P(A, jika B).
Hal ini dapat berlaku sebaliknya jika kejadian B.
4. Aturan Perkalian
Jika suatu kejadian merupakan irisan dari dua kejadian
lain, yaitu kejadian A dan B harus terjadi secara bersamaan. Maka P(A dan
B)=P(A)⋅P(B).
Apa Prinsip Dasar Penghitungan?
Prinsip dasar penghitungan adalah aturan yang
menghitung semua kemungkinan cara terjadinya suatu peristiwa atau jumlah total
hasil yang mungkin dalam suatu situasi.
Dinyatakan bahwa ketika ada n cara untuk melakukan
satu hal, dan m cara untuk melakukan hal lain, maka jumlah cara untuk melakukan
kedua hal tersebut dapat diperoleh dengan mengambil hasil perkaliannya. Ini
dinyatakan sebagai n×m.
Contoh:
Seorang penjual es krim menjual 3 rasa es krim,
vanila, cokelat, dan stroberi yang memberikan 6 pilihan cone yang berbeda
kepada pelanggannya.
Berapa banyak pilihan es krim yang dimiliki Wendy jika
ia pergi ke penjual es krim ini?
Solusi
Wendy memiliki 3 pilihan rasa es krim dan 6 pilihan
cone es krim.
Oleh karena itu, berdasarkan prinsip dasar
penghitungan, jumlah pilihan yang dimiliki Wendy dapat digambarkan sebagai
3×6=18.
Perhatikan Contoh Soal dan pembahasan berikut.
Budi gemar membaca buku.
Ia sering pergi ke perpustakaan. Peluang dia untuk membaca:
(a) sebuah karya fiksi adalah 0,40,
(b) sebuah karya nonfiksi adalah 0,30,
(c) karya fiksi dan nonfiksi adalah 0,20
Berapa peluang Budi untuk memeriksa baik fiksi atau
nonfiksi?
Solusi
Misalkan F adalah kejadian Budi memeriksa fiksi.
Misalkan N adalah kejadian Budi memeriksa nonfiksi.
Jadi, berdasarkan aturan penjumlahan:
P(F ∪ N) = P(F)
+ P(N) − P(F∩N)
P(F ∪ N) = 0,40
+ 0,30 − 0,20
=0,50
Jadi, peluang Budi untuk memeriksa karya fiksi atau
nonfiksi adalah 0,5.
Contoh 2
Sebuah toples berisi 4 kelereng hijau dan 6 kelereng
kuning.
Dua kelereng telah diambil dari toples tersebut satu
persatu secara acak.
Kelereng yang sudah diambil tanpa pengembalian.
Berapa peluang kedua kelereng yang diambil berwarna
kuning?
Solusi
Misalkan
A = kejadian terambilnya kelereng pertama berwarna
kuning
B = kejadian terambilnya kelereng kedua berwarna
kuning.
Kita mengetahui hal berikut:
Pada awalnya, terdapat 10 kelereng di dalam kotak, 6
di antaranya berwarna kuning. Oleh karena itu, P(A) = 6/10
Setelah pengambilan pertama (diasumsikan terambil
warna kuning), masih terdapat 9 kelereng di dalam toples, dan 5 di antaranya
berwarna kuning. Oleh karena itu, P(B|A) = 5/9
Oleh karena itu, berdasarkan aturan perkalian:
P(A∩B) = P(A).P(B∣A)
P(A∩B) = (6/10)∗(5/9)
= 30/90 = 1/3 =0,33
Jadi, peluang kedua kelereng yang diambil berwarna
kuning adalah 1/3 atau 0,33.
Contoh 3
Dari setumpuk kartu yang berjumlah 52, Karina harus
mengambil dua kartu secara berurutan tanpa pengembalian. Ia meminta Yeni untuk
menghitung peluang terambilnya kartu Ratu dan Raja secara berurutan.
Mari kita bantu Yeni menghitung peluang tersebut.
Solusi
Jumlah total kejadian = jumlah total kartu = 52
Banyak kartu Ratu ada 4.
Peluang terambilnya kartu Ratu = 4/52 = 1/13
Sekarang, jumlah total kartu = 51 dengan asumsi kartu
Ratu sudah terambil.
Banyak kartu Raja ada 4.
Peluang terambilnya kartu Raja = 4/51
Peluang terambilnya raja dan ratu secara berurutan,
tanpa pengembalian
= 1/13 × 4/51
= 4/663
Jadi, peluang terambilnya kartu Ratu dan Raja secara
berurutan adalah 4/663.
Contoh 4
Ada 6 anak di kelas dan 6 kursi untuk mereka duduk.
Guru mereka menyuruh mereka duduk di tempat yang
berbeda setiap bulan. Dengan berapa cara ia dapat menyuruh mereka duduk di
kelas dengan posisi berbeda?
Solusi
Ada 6 anak dan 6 bangku untuk mereka duduk.
Oleh karena itu, guru mereka akan menerapkan prinsip
dasar berhitung untuk menemukan banyaknya cara agar ia dapat menyuruh mereka
duduk.
Banyaknya cara yang dapat dilakukan guru untuk membuat
anak-anak duduk di kelas adalah:
6! = 6×5×4×3×2×1 = 720
Jadi, banyak posisi duduk berbeda dari 6 anak adalah
720 cara.
Contoh 5
Saat memeriksa catatan kelas, guru memperoleh
informasi berikut:
40% siswa mempelajari Matematika dan Sains.
60% siswa mempelajari Sains.
Berapakah peluang siswa mempelajari Matematika, jika
siswa tersebut sudah mempelajari Sains?
Solusi
Peluang siswa mempelajari Matematika dan sains =
P(M&S) = 0,40
Peluang siswa mempelajari Sains = P(S) = 0,60
Peluang siswa mempelajari Matematika, jika siswa
tersebut sudah mempelajari Sains
= P(S รงM)/P(S)
= 0,40/0,60
= 2/3
= 0,67
Jadi, peluang siswa mempelajari Matematika adalah
0,67.
Demikianlah materi tentang peluang kejadian.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment