20 February

BAHAS SOAL SOAL UJIAN SEKOLAH MATEMATIKA SMA TENTANG PROGRAM LINEAR _ SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

 Hai, sobat Imath. Kali ini kita akan belajar tentang program linear. Program linear adalah salah satu materi dalam matematika yang digunakan untuk mencari nilai optimum, baik itu nilai maksimum maupun minimum, dari suatu permasalahan yang melibatkan kendala-kendala tertentu. Biasanya, program linear digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk menentukan keuntungan maksimum dari produksi barang atau penggunaan bahan baku yang paling efisien. Dalam program linear, terdapat fungsi tujuan yang akan dioptimalkan, serta sejumlah kendala dalam bentuk pertidaksamaan linear yang harus dipenuhi. Proses penyelesaian program linear dapat dilakukan dengan cara menggambar daerah himpunan penyelesaian pada bidang kartesius, kemudian menentukan titik-titik pojok yang menjadi kandidat solusi optimum.

Salah satu bagian penting dalam program linear adalah sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Sistem ini terdiri atas dua atau lebih pertidaksamaan yang melibatkan dua variabel, biasanya dinyatakan dengan simbol-simbol seperti "<", ">", "≤", atau "≥". Setiap pertidaksamaan membatasi suatu daerah pada bidang kartesius, dan daerah yang memenuhi seluruh pertidaksamaan disebut daerah himpunan penyelesaian. Untuk menggambar daerah tersebut, setiap pertidaksamaan diubah menjadi persamaan garis, kemudian ditentukan daerah mana yang sesuai dengan tanda pertidaksamaan. Dengan memahami sistem pertidaksamaan linear dua variabel, siswa dapat lebih mudah menyelesaikan masalah program linear dengan cara grafik.

Sebelum membahas tentang menyelesaikan dan menentukan nilai optimum pada program linear, mari belajar cara memodelkan permasalahan sehari-hari berkaitan dengan program linear.

Yuk, langsung saja kita mulai.

 

1. Seorang pedagang paling sedikit menyewa 28 kendaraan untuk jenis truk dan colt, dengan jumlah yang diangkut sebanyak 272  karung. Truk dapat mengangkut tidak lebih dari 14 karung dan colt 8 karung. Ongkos sewa truk Rp500.000,00 dan colt Rp300.000,00. Jika x menyatakan banyaknya truk dan y menyatakan banyaknya colt, maka model  matematika dari permasalahan di atas adalah ...

A.  x + y £ 28; 7x + 4y £ 136; x ³ 0; y ³ 0

B.  x + y ³ 28; 7x + 4y £ 136; x ³ 0; y ³ 0

C.  x + y ³ 28; 7x + 4y ³ 136; x ³ 0; y ³ 0

D.  x + y £ 28; 7x + 4y ³ 136; x ³ 0; y ³ 0

E.  x + y £ 28; 7x + 4y £ 136; x ³ 0; y ³ 0

Jawaban: D

x = banyaknya truk

y = banyaknya colt,

Paling sedikit menyewa 28 kendaraan untuk jenis truk dan colt. Dapat ditulis:

x + y £ 28

Jumlah barang yang diangkut sebanyak 272  karung. Dapat ditulis:

14x + 8y ³ 272,  atau dapat disederhanakan menjadi:

7x + 4y ³ 136

Banyak barang bilangan positif, x ³ 0 dan y ³ 0.

Jadi, model sistem pertidaksamaan adalah:

x + y £ 28; 7x + 4y ³ 136; x ³ 0; y ³ 0.

 

 

2. Anis akan membeli mangga dan apel. Jumlah buah yang dibeli paling sedikit 12 buah. Mangga yang dibeli paling banyak 6 buah. Harga mangga Rp2.000,00 per buah dan apel Rp4.000,00 per buah. Ia mempunyai uang Rp20.000,00. Jika ia membeli x mangga dan y apel, maka sistem pertidaksamaan yang sesuai adalah . . .

A.   x + 2y ³ 10; x + y ³ 12; x ³ 6

B.   x + 2y £ 10; x + y ³ 12; x £ 6

C.   x + 2y £ 10; x + y £ 12; x ³ 6

D.   x + 2y £ 10; x + y ³ 12; x ³ 6

E.  x + 2y ³ 10; x + y ³ 12; x £ 6

Jawaban: B

x = banyak mangga

y = banyak apel

Jumlah buah yang dibeli paling sedikit 12 buah. Dapat ditulis:

x + y ³ 12

Jumlah uang tersedia Rp20.000,00. Dapat ditulis:

2.000x + 4.000y £ 20.000,  atau dapat disederhanakan menjadi:

x + 2y £ 10

Mangga yang dibeli paling banyak 6 buah, x £ 6.

 

Jadi, model sistem pertidaksamaan adalah:

x + 2y £ 10; x + y ³ 12; x £ 6

 

 

3. Seorang pengusaha roti akan membuat roti. Roti jenis I membutuhkan 20 gram tepung dan 10 gram mentega, sedangkan roti jenis II membutuhkan 15 gram tepung dan 10 gram mentega. Bahan yang tersedia adalah tepung 5 kg dan mentega 4 kg. Jika x menyatakan banyaknya roti jenis I dan y menyatakan banyaknya jenis roti II, model matematika persoalan tersebut adalah ....

A.   4x + 3y ³ 1.000; x + y ³ 400; x ³ 0; y ³ 0

B.   4x + 3y ³ 1.000; x + y £ 400; x ³ 0; y ³ 0

C.   4x + 3y £ 1.000; x + y ³ 400; x ³ 0; y ³ 0

D.   4x + 3y £ 1.000; x + y £ 400; x ³ 0; y ³ 0

E.  4x + 3y ³ 1.000; x + y ³ 400; x £ 0; y £ 0

Jawaban: D

x = banyaknya roti jenis I

y = banyaknya jenis roti II

Tepung yang tersedia 5 kg atau 5.000 gram. Dapat ditulis:

20x + 15y £ 5.000, atau disederhanakan 4x + 3y £ 1.000

Mentega yang tersedia 4 kg atau 4.000 gram. Dapat ditulis:

10x + 10y £ 4.000,  atau dapat disederhanakan x + y £ 400

Tepung dan Mentega tidak boleh negatif.

x ³ 0; y ³ 0

 

Jadi, model sistem pertidaksamaan adalah:

4x + 3y £ 1.000; x + y £ 400; x ³ 0; y ³ 0

 

 

4. Luas sebuah tempat parkir adalah 420 m2. Tempat parkir yang diperlukan oleh sebuah sedan adalah 5 m2 dan luas rata-rata sebuah truk 15 m2. Tempat parkir tersebut dapat menampung tidak lebih dari 60 kendaraan. Biaya parkir untuk sebuah sedan Rp3.000,00 dan untuk sebuah truk Rp5.000,00. Jika banyak sedan yang diparkir x buah dan banyak truk y buah, model matematika dari masalah tersebut adalah ....

A.   x + 3y £ 84; x + y £ 60; x ³ 0; y ³ 0

B.   x + 3y ³ 84; x + y £ 60; x ³ 0; y ³ 0

C.   x + 3y £ 84; x + y ³ 60; x ³ 0; y ³ 0

D.   x + 3y ³ 84; x + y ³ 60; x ³ 0; y ³ 0

E.   x + 3y £ 84; x + y £ 60; x ³ 0; y ³ 0

Jawaban: D

x = banyaknya sedan

y = banyaknya truk

Luas sebuah tempat parkir adalah 420 m2. Dapat ditulis:

5x + 15y £ 420, atau disederhanakan x + 3y £ 84

Menampung tidak lebih dari 60 kendaraan

x + y £ 60,

Banyak kendaraan tidak boleh negatif.

x ³ 0; y ³ 0

Jadi, model sistem pertidaksamaan adalah:

x + 3y £ 84; x + y £ 60; x ³ 0; y ³ 0

 

Demikian sekilas materi tentang sistem pertidaksamaan linear dua variabel.

Semoga bermanfaat.






19 February

Bagaimana Cara Menyederhanakan Bentuk Aljabar? Simak yang Ini!


Dalam Matematika kita pernah mendengar kata Aljabar. Aljabar itu memiliki makna luas salah satunya disitu ada bilangan dan variabel-variabel yang dinyatakan dengan huruf abjad. Huruf abjad ini dikenal dengan istilah variabel. Nah, bentuk aljabar itu bisa digambarkan sebagai gabungan dan kesatuan dari bilangan, variabel, dan operasi hitung di dalamnya. Kamu pasti pernah melihat model-model tulisan ini di dalam Matematika.

2x + y

ab + 3bc - 4b

x2 + 2xy + y2

Nah, bentuk-bentuk tersebut yang dinamakan bentuk aljabar.

 

Menyederhanakan Bentuk aljabar

Menyederhanakan bentuk aljabar berarti menulis ulang bentuk aljabar yang sama tanpa suku yang sejenis dan dengan cara yang ringkas. Untuk menyederhanakan bentuk aljabar, kita menggabungkan semua suku yang sejenis dan menyelesaikan semua tanda kurung yang diberikan. Kemudian, dalam bentuk aljabar yang disederhanakan, kita hanya akan memiliki suku yang tidak sama yang tidak dapat disederhanakan lebih lanjut. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang penyederhanaan bentuk aljabar dalam artikel ini.

 

Bagaimana Menyederhanakan Bentuk aljabar?

Sebelum mempelajari tentang penyederhanaan bentuk aljabar, mari kita bahas sekilas arti bentuk aljabar dalam matematika. Bentuk aljabar merujuk pada pernyataan matematika yang memiliki minimal dua suku yang berisi angka, variabel, atau keduanya yang dihubungkan melalui operator penjumlahan/pengurangan di antaranya. Aturan umum untuk menyederhanakan bentuk aljabar adalah Tanda Kurung, Eksponen (Pangkat), Perkalian, Pembagian, Penjumlahan, Pengurangan. Dalam artikel ini, kita akan lebih fokus pada cara menyederhanakan bentuk aljabar. Mari kita mulai!

 

Kita perlu mempelajari cara menyederhanakan bentuk aljabar karena hal itu memungkinkan kita bekerja lebih efisien dengan bentuk aljabar dan mempermudah perhitungan kita. Untuk menyederhanakan bentuk aljabar, ikuti langkah-langkah berikut:

 

Langkah 1: Selesaikan tanda kurung dengan menambahkan/mengurangi suku-suku sejenis di dalam dan dengan mengalikan suku-suku di dalam tanda kurung dengan faktor yang ditulis di luar.

Misalnya, 2x(x + y) dapat disederhanakan menjadi 2x2 + 2xy.

Langkah 2: Gunakan aturan eksponen untuk menyederhanakan suku-suku yang mengandung eksponen.

Langkah 3: Tambahkan atau kurangi suku-suku sejenis.

Langkah 4: Terakhir, tulis bentuk aljabar yang diperoleh dalam bentuk standar (dari pangkat tertinggi ke pangkat terendah).

 

Mari kita ambil contoh untuk pemahaman yang lebih baik.

Sederhanakan bentuk aljabar: x(6 – x) – x(3 – x).

Di sini, ada dua tanda kurung yang keduanya memiliki dua suku yang tidak sejenis. Jadi, kita akan menyelesaikan tanda kurung terlebih dahulu dengan mengalikan x dengan suku-suku yang ditulis di dalam.

x(6 - x) dapat disederhanakan menjadi 6x - x2

-x(3 - x) dapat disederhanakan menjadi -3x + x2.

Sekarang, menggabungkan semua suku akan menghasilkan 6x - x2 - 3x + x2. Dalam bentuk aljabar ini, 6x dan -3x adalah suku yang sejenis, dan -x2 dan x2 adalah suku yang sejenis. Jadi, menambahkan dua pasang suku yang sejenis ini akan menghasilkan (6x - 3x) + (-x2 + x2). Dengan menyederhanakannya lebih lanjut, kita akan mendapatkan 3x, yang akan menjadi jawaban akhirnya.

Jadi, x(6 – x) – x(3 – x) dapat disederhanakan menjadi 3x.

 

Lihat gambar di bawah ini yang menunjukkan contoh bentuk aljabar penyederhanaan lainnya.



Aturan untuk Menyederhanakan Bentuk aljabar

Aturan dasar untuk menyederhanakan bentuk aljabar adalah menggabungkan suku yang sejenis dan menulis suku yang tidak sama sebagaimana adanya. Beberapa aturan untuk menyederhanakan bentuk aljabar tercantum di bawah ini:

 

Untuk menambahkan dua atau lebih suku yang sejenis, tambahkan koefisiennya dan tulis variabel yang sama dengannya. Gunakan sifat distributif untuk membuka tanda kurung dalam bentuk aljabar yang menyatakan bahwa:

a(b + c) = ab + ac.

Jika ada tanda negatif di luar tanda kurung, ubah tanda semua suku yang ditulis di dalam tanda kurung tersebut untuk menyederhanakannya.

Jika ada tanda 'plus' atau tanda positif di luar tanda kurung, cukup hapus tanda kurung dan tulis suku-suku tersebut sebagaimana adanya, dengan tetap mempertahankan tanda aslinya.

 

Menyederhanakan Bentuk aljabar dengan Eksponen

Untuk menyederhanakan bentuk aljabar dengan eksponen dilakukan dengan menerapkan aturan eksponen pada suku-suku tersebut. Misalnya, (3x2)(2x) dapat disederhanakan menjadi 6x3. Bagan aturan eksponen yang dapat digunakan untuk menyederhanakan bentuk aljabar diberikan di bawah ini:


Contoh:

Sederhanakan: 2ab + 4b(b2 - 2a).

 

Untuk menyederhanakan bentuk aljabar ini, pertama-tama mari kita buka tanda kurung dengan mengalikan 4b pada kedua suku yang ditulis di dalamnya. Ini berarti, 2ab + 4b(b2) - 4b(2a). Dengan menggunakan aturan perkalian eksponen (pangkat), persamaan tersebut dapat ditulis sebagai 2ab + 4b3 - 8ab, yang sama dengan 4b3 - 6ab.

Beginilah cara kita menyederhanakan bentuk aljabar dengan eksponen menggunakan aturan eksponen.

 

Menyederhanakan Bentuk aljabar dengan Sifat Distributif

Sifat distributif menyatakan bahwa bentuk aljabar yang diberikan dalam bentuk:

x(y + z) dapat disederhanakan menjadi xy + xz.

 

Sifat ini dapat sangat berguna saat menyederhanakan bentuk aljabar. Perhatikan contoh-contoh di atas, dan lihat apakah dan bagaimana kita telah menggunakan sifat ini untuk penyederhanaan bentuk aljabar.

 

Mari kita ambil contoh lain penyederhanaan 5(2a + 4a + 3b) - 7b menggunakan sifat distributif.

Ingat sifat distributif ini: x(y + z) = xy + xz

5(2a + 4a + 3b) - 7b

= 5(6a + 3b) - 7b

= 5 × 6a + 5 × 3b - 7b

= 30a + 15b - 7b

= 30a + 8b

 

Oleh karena itu, 5(2a + 4a + 3b) - 7b disederhanakan menjadi 30a + 8b.

Sekarang, mari kita pelajari cara menggunakan sifat distributif untuk menyederhanakan bentuk aljabar dengan pecahan.

 

Menyederhanakan Bentuk aljabar dengan Pecahan

Ketika pecahan diberikan dalam suatu bentuk aljabar, maka kita dapat menggunakan sifat distributif dan aturan eksponen untuk menyederhanakan bentuk aljabar tersebut.

Ketiganya adalah suku yang tidak sejenis, jadi ini adalah bentuk sederhana dari bentuk aljabar yang diberikan.

 

Saat menyederhanakan bentuk aljabar dengan pecahan, kita harus memastikan bahwa pecahan harus dalam bentuk yang paling sederhana dan hanya suku yang tidak sejenis yang boleh ada dalam bentuk aljabar yang disederhanakan.


Demikian sedikit gambaran tentang menyederhanakan bentuk aljabar.

Semoga Bermanfaat.




18 February

How to Simplify Expressions?

Simplifying Expressions

Simplifying expressions mean rewriting the same algebraic expression with no like terms and in a compact manner. To simplify expressions, we combine all the like terms and solve all the given brackets, if any, and then in the simplified expression, we will be only left with unlike terms that cannot be reduced further. Let us learn more about simplifying expressions in this article.

 

How to Simplify Expressions?

Before learning about simplifying expressions, let us quickly go through the meaning of expressions in math. Expressions refer to mathematical statements having a minimum of two terms containing either numbers, variables, or both connected through an addition/subtraction operator in between. The general rule to simplify expressions is PEMDAS - stands for Parentheses, Exponents, Multiplication, Division, Addition, Subtraction. In this article, we will be focussing more on how to simplify algebraic expressions. Let's begin!

 

We need to learn how to simplify expressions as it allows us to work more efficiently with algebraic expressions and ease out our calculations. To simplify algebraic expressions, follow the steps given below:

 

Step 1: Solve parentheses by adding/subtracting like terms inside and by multiplying the terms inside the brackets with the factor written outside.

For example, 2x(x + y) can be simplified as 2x2 + 2xy.

Step 2: Use the exponent rules to simplify terms containing exponents.

Step 3: Add or subtract the like terms.

Step 4: At last, write the expression obtained in the standard form (from highest power to the lowest power).

 

Let us take an example for a better understanding.

Simplify the expression: x(6 – x) – x(3 – x).

Here, there are two parentheses both having two unlike terms. So, we will be solving the brackets first by multiplying x to the terms written inside.

x(6 - x) can be simplified as 6x - x2,

-x(3 - x) can be simplified as -3x + x2.

Now, combining all the terms will result in 6x - x2 - 3x + x2. In this expression, 6x and -3x are like terms, and -x2 and x2 are like terms. So, adding these two pairs of like terms will result in (6x - 3x) + (-x2 + x2). By simplifying it further, we will get 3x, which will be the final answer. Therefore, x(6 – x) – x(3 – x) = 3x.

 

Look at the image given below showing another simplifying expression example.

 


 

Rules for Simplifying Algebraic Expressions

The basic rule for simplifying expressions is to combine like terms together and write unlike terms as it is. Some of the rules for simplifying expressions are listed below:

 

To add two or more like terms, add their coefficients and write the common variable with it.

Use the distributive property to open up brackets in the expression which says that:

 a(b + c) = ab + ac.

If there is a negative sign just outside parentheses, change the sign of all the terms written inside that bracket to simplify it.

If there is a 'plus' or a positive sign outside the bracket, just remove the bracket and write the terms as it is, retaining their original signs.

 

Simplifying Expressions with Exponents

To simplify expressions with exponents is done by applying the rules of exponents on the terms. For example, (3x2)(2x) can be simplified as 6x3. The exponent rules chart that can be used for simplifying algebraic expressions is given below:



Example:

Simplify: 2ab + 4b(b2 - 2a).

 

To simplify this expression, let us first open the bracket by multiplying 4b to both the terms written inside. This implies, 2ab + 4b(b2) - 4b(2a). By using the product rule of exponents, it can be written as 2ab + 4b3 - 8ab, which is equal to 4b3 - 6ab.

 

This is how we can simplify expressions with exponents using the rules of exponents.

 

Simplifying Expressions with Distributive Property

Distributive property states that an expression given in the form of:

x(y + z) can be simplified as xy + xz.

 

It can be very useful while simplifying expressions. Look at the above examples, and see whether and how we have used this property for the simplification of expressions.

Let us take another example of simplifying 5(2a + 4a + 3b) - 7b using the distributive property.

 

Remember : x(y + z) = xy + xz

5(2a + 4a + 3b) - 7b

= 5(6a + 3b) - 7b

= 5 × 6a + 5 × 3b - 7b

= 30a + 15b - 7b

= 30a + 8b

 

Therefore, 5(2a + 4a + 3b) - 7b is simplified as 30a + 8b.

Now, let us learn how to use the distributive property to simplify expressions with fractions.

 

Simplifying Expressions with Fractions

When fractions are given in an expression, then we can use the distributive property and the exponent rules to simplify such expression. 


All three are unlike terms, so it is the simplified form of the given expression.

 


While simplifying expressions with fractions, we have to make sure that the fractions should be in the simplest form and only unlike terms should be present in the simplified expression. 


PEMBAHASAN SOAL-SOAL UJIAN SEKOLAH DAN UJIAN NASIONAL MATEMATIKA JENJANG SD/MI _ Volume dan Luas Bangun Ruang

Ujian sekolah dan ujian nasional merupakan alat ukur untuk menguji ketuntasan materi yang dipelajari pada jenjang sekolah tertentu. Ujian sekolah ini sangat penting dilakukan karena untuk mengukur penguasaan materi siswa terhadap materi tertentu. Misalkan ada Ujian Sekolah SD/MI mata pelajaran Matematika. Ujian ini berupa soal-soal mendasar yang dapat mengukur penguasaan materi Matematika dari kelas 4 sampai 6.

Dalam kesempatan ini akan kami sampaikan beberapa soal-soal yang sering keluar dalam ujian sekolah dan ujian nasional Matematika SD/MI pada Bab Bangun Ruang khususnya Luas Permukaan dan Volume Bangun Rung. Perlu diketahui bahwa Bangun Ruang merupakan materi yang sering keluar dalam Ujian Sekolah maupun Ujian Nasional, seperti Kubus, Balok, Tabung, dan Prisma. Nah, bagaimana bentuk Soal ujian yang sering keluar dalam Ujian Sekolah dan Ujian Nasional?

Yuk, pelajari soal-soal berikut.

 

 

 

1.    Perhatikan gambar berikut.


Luas seluruh permukaan bangun di atas adalah . . . .

A.        378 cm2

B.        1.160 cm2

C.        2.220 cm2

D.        2.320 cm2

Jawaban: D

Lbalok   = 2(pl + pt + lt)

            = 2 ´ (35 ´ 10 + 35 ´ 18 + 10 ´ 18)

            = 2 ´ (350 + 630 + 180)

            = 2 ´ 1.160

            = 2.320 cm2

Jadi, luas seluruh permukaan bangun adalah 2.320 cm2.

 

2.    Perhatikan gambar berikut.



Luas permukaan bangun di atas adalah . . . .

A.        108 cm2

B.        486 cm2

C.        648 cm2

D.        729 cm2

Jawaban: B

LKubus  = 6s2

            = 6 ´ (9 ´ 9)

            = 6 ´ 81

            = 486 cm2

Jadi, luas permukaan bangun adalah 486 cm2.

 

3.    Perhatikan gambar berikut.



Volume bangun di atas adalah . . . .

A.        1.000 cm3

B.        2.000 cm3

C.        3.000 cm3

D.        4.000 cm3

Jawaban: A

Vbalok  = p ´ l ´ t

            = 20 ´ 5 ´ 10

            = 1.000

Jadi, volume bangun adalah 1.000 cm3.

 

4.    Perhatikan gambar berikut.



Volume bangun di atas adalah . . . .

A.        2.375 cm3

B.        3.325 cm3

C.        3.375 cm3

D.        4.625 cm3

Jawaban: C

VKubus  = s3

            = 15 ´ 15 ´ 15

            = 3.375

Jadi, volume kubus adalah 3.375 cm3.

 

5.    Perhatikan prisma berikut.



Volume bangun di atas adalah . . . .

A.        480 cm3

B.        560 cm3

C.        720 cm3

D.        960 cm3

Jawaban: A

VPrisma = La ´ t

            = 1/2 ´ 8 ´ 6 ´ 20

            = 4 ´ 6 ´ 20

            = 480

Jadi, volume prisma adalah 480 cm3.

 

 

6.    Perhatikan gambar.


Volume bangun di atas adalah . . ..

A.        24.662 cm3

B.        25.872 cm3

C.        30.184 cm3

D.        51.744 cm3

Jawaban: B

Diameter tabung = 28 cm, berarti jari-jari(r) = 14 cm

V         = pr2t

            = 22/7 × 14 × 14 × 42

            = 22 × 2 × 14 × 42

            = 25.872

          Jadi, volume tabung adalah 25.872 cm3.

 

7.         Akuarium berbentuk balok dengan ukuran panjang 60 cm, lebar 50 cm, dan tinggi 35 cm. Jika akuarium berisi air setengahnya, maka banyak air di dalam akuarium adalah . . . .

A.        6.850 cm3

B.        13.700 cm3

C.        52.500 cm3

D.        105.000 cm3

Jawaban: C

Volume air sama dengan setengah dari volume akuarium.

Vair      = 1/2 × p × l × t

            = 1/2 × 60 × 50 × 35

            = 30 × 50 × 35

            = 52.500 cm3

Jadi, volume air di akuarium adalah 52.500 cm3.

 

8.         Sebuah kolam berbentuk kubus dengan panjang rusuk 60 cm. Jika kolam tersebut akan diisi air hingga penuh, berapa liter air yang diperlukan?

A.      21,6 liter

B.     36 liter

C.     216 liter

D.     360 liter

Jawaban: C

Volume air sama dengan volume akuarium.

Vair      = s × s × s

            = 60 × 60 × 60

            = 216.000 cm3

            = 216 liter

Jadi, air yang diperlukan adalah 216 liter.

 

9.    Akuarium berbentuk balok dengan ukuran panjang 15 dm, lebar 12 dm, dan tinggi 10 dm. Jika akuarium diisi air 3/5 dari tingginya, maka berapa volume air di akuarium?

A.    360 liter

B.    720 liter

C.    1.080 liter

D.    1.800 liter

Jawaban: C

Tinggi air = 3/5 × tinggi akuarium

Vair      = p × l × tair

            = 15 × 12 × 3/5× 10

            = 15 × 12 × 6

            = 1.080 dm3

            = 1.080  liter

Jadi, volume air di akuarium adalah 1.080  liter.

 

Demikianlah beberapa soal standar Ujian Sekolah dan Ujian Nasional Matematika SMP/MTSD/MI yang berkaitan dengan volume dan luas permukaan bangun ruang, khususnya bangun kubus, balok, tabung, dan prisma.

Semoga Bermanfaat.